PERHUMAS Muda Jakarta Raya bersama Bright Up Indonesia mengadakan Bincang Online dengan tema "Peran Humas Muda Dalam Membangun Komunikasi Publik".
Acara yang digelar melalui Live Instagram @perhumasmudajktraya ini mengundang salah satu tokoh humas muda berprestasi yaitu Imam Suryanto selaku founder Bright Up Indonesia dan Pranata Humas Kementerian Perdagangan.
Semenjak adanya pandemi COVID-19 banyak profesi yang mengharuskan melakukan adaptasi kebiasaan baru (AKB), tak terkecuali praktisi public relations.
Pengaruh tersebut menuntut praktisi humas untuk beradaptasi dengan perubahan yang ada, sehingga komunikasi dan peran humas tetap dapat dilakukan secara efektif dan efisien selama pandemi.
AKB memberikan pengaruh pada kebiasaan corporate maupun government (pemerintah). Kini lembaga pemerintah telah mengaplikasikan AKB dalam praktik komunikasinya, yaitu dengan memanfaatkan media sosial seperti Instagram, Twitter, dan YouTube.
Dalam diskusi kali ini Imam Suryanto selaku pembicara menegaskan bahwa "Strategi mengembangkan konten yang inspiratif yaitu dengan mengandalkan sosial media seperti Instagram, YouTube, Twitter, Poadcast dan platform yang lain, lalu pemilihan pesan, produksi kanal yang digunakan harus tepat sasaran. Intinya instansi harus kereatif untuk menyampaikan informasi kepada publik".
Tak hanya melalui konten yang inspiratif, namun adaptasi kegiatan yang beralih dari kegiatan offline kepada kegiatan online pun menjadi salah satu cara yang dapat humas gunakan untuk dapat beradaptasi di era ini.
"Banyak UKM juga sekarang harus go virtual, go daring, go online di tengah pandemi ini menggunakan sosial media" jelas Imam.
Adaptasi dan kreatif menjadi kata kunci untuk menjadi seorang humas. Berbagai perubahan perilaku komunikasi publik yang timbul semenjak adanya COVID-19 justru menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi para praktisi humas. Menurut Imam, untuk menjadi seorang humas ada beberapa hal yang harus diperhatikan, diantaranya yaitu Agile (Lincah), Balance (Seimbang), Collaborative (Kolaborasi), Deliverable (Informasi Disampaikan dengan Cara yang Tepat), Empathy (Menjunjung Tinggi Empati), serta Fair (Informasi Disampaikan Secara Jelas, Jujur, dan Terbuka).
Di akhir perbincangan Imam juga berpesan kepada mahasiswa khususnya mahasiswa humas atau public relations agar aktif dalam organisasi kampus untuk memperoleh banyak pengalaman, ilmu dan networking sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja khususnya public relations. F/N/G/V
Salam #IndonesiaBicaraBaik