Lihat ke Halaman Asli

Mengenal Pertambangan Lebih Dekat

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Oleh:Fauzi Somantri (Jalu Perkasa)

Pertambangan adalah rangkaian kegiatan dalam rangka upaya pencarian, penambangan (penggalian), pengolahan, pemanfaatan dan penjualan bahan galian (mineral, batubara, panas bumi, migas). Paradigma baru kegiatan industri pertambangan ialah mengacu pada konsep Pertambangan yang berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Bukan mengeruk untuk keuntungan semata.

Kegiatan pertambangan untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi telah berlangsung sejak lama. Selama kurun waktu 50 tahun, konsep dasar pengolahan relatif tidak berubah, yang berubah adalah skala kegiatannya. Mekanisasi peralatan pertambangan telah menyebabkan skala pertambangan semakin membesar. Perkembangan teknologi pengolahan menyebabkan ekstraksi biji kadar rendah menjadi lebih ekonomis, sehingga semakin luas dan dalam lapisan bumi yang harus di gali. Hal ini menyebabkan kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang sangat besar dan bersifat penting.

Kegiatan pertambangan, selain menimbulkan dampak lingkungan, ternyata menimbulkan dampak sosial yang komplek. Oleh sebab itu, AMDAL suatu kegiatan pertambangan harus dapat menjawab dua tujuan pokok (World Bank, 1998): Pertama, Memastikan bahwa biaya lingkungan, sosial dan kesehatan dipertimbangkan dalam menentukan kelayakan ekonomi dan penentuan alternatif kegiatan yang akan dipilih. Kedua, Memastikan bahwa pengendalian, pengelolaan, pemantauan serta langkah-langkah perlindungan telah terintegrasi di dalam desain dan implementasi proyek serta rencana penutupan tambang.

Sebagaimana telah kita ketahui barsama bahwa batubara merupakan sumber energi primer yang menjadi tumpuan dalam memenuhi kebutuhan energi. Sebagai sumber energi primer, batubara merupakan komponen strategis dalam memberikan kontribusi bagi ketahanan energi nasional, dan hendaknya mendapat perhatian yang serius dalam pelaksanaan dan penanganannya. Namun realitasnya, Indonesia merupakan negara pengekspor batubara terbesar dunia. Ironis memang, disaat kebutuhan energi yang cenderung meningkat, Indonesia menjual potensi energi yang ada, untuk dikonsumsi negara lain.

Tanpa perencanaan strategi yang komprehensif dan kaidah good mining practice, ekploitasi yang dilakukan secara masif dengan hanya berorientasi keuntungan semata, pada gilirannya akan berdampak negatif pada aspek lingkungan dan sosial. Untuk itu perlunya pembatasan ekspor secara besa-besaran. Untuk stock masa depan generasi muda  berkelanjutan tanpa mewariskan dampak lingkungan yang hancur.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline