Lihat ke Halaman Asli

Membangkitkan Kembali Permainan Tradisional Indonesia

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sekolompok masyarakat yang peduli dengan permainan tradisional telah membuat gerakan nasional yang mereka beri nama Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia. Gerakan ini bertujuan mengajak masyarakat Indonesia untuk mengenal kembali permainan tradisional Indonesia. Tidak hanya kepada masyarakat gerakan ini ditujukan, akan tetapi gerakan ini juga mengajak pemerintah untuk turut memikirkan pelestarian dan pengembangan permainan tradisional Indonesia ditengah kehidupan yang serba modern.

Adalah Endi Aras, penggagas dibentuknya gerakan ini. Ia tak hanya dikenal sebagai pemerhati permainan tradisional Indonesia, tetapi dia juga dikenal sebagai kolektor Gasing terlengkap di Indonesia, dan pendiri wahana permainan tradisional Kampoeng Dolanan Nusantara.

Endi Aras, didukung oleh beberapa kelompok atau komunitas yang merupakan jaringannya telah membuat gerakan ini dan akan segera mengkampanyekannya di Jakarta dan dibeberapa kota di Indonesia. Gerakan ini juga didukung oleh tokoh-tokoh masyarakat seperti seniman, budayawan, antropolog, psikolog, sosiolog, praktisi periklanan, aktivis pecinta permainan tradisional  dan juga dari kalangan selebriti.

Untuk menyampaikan gagasannya, Gerakan Kebangkitan ini memiliki cara yang unik, yakni menggelar  alat permainan tradisional, foto-foto aktivitas permainan tradisional dan akan menyediakan peralatan permainan tradisional untuk masyarakat, ditempat diadakannya kampanye gerakan ini. Di Jakarta, Gerakan ini akan mengadakan kampanye tersebut di Bundaran HI saat dilangsungkannya Car Free Day.

“ Jadi masyarakat bebas ikut bermain. Kami sediakan beberapa alat permainan yang bisa dicoba dan dipakai masyarakat untuk bermain di lokasi kegiatan. Seperti Egrang Bambu, Egrang Batok, Bakiak, Congklak/Dakon, Bekel, Mobil-mobilan Laker, Karet gelang untuk lompat karet, dan masih ada beberapa alat lagi, “ ungkap Endi Aras saat ditemui dirumahnya dikawasan Sawangan - Depok.

Gerakan ini juga akan menyediakan pemandu yang bertugas menemani, mengajari dan membimbing masyarakat yang ingin  mencoba memainkan permainan tradisional. Masyarakat bebas untuk menggunakan alat-alat yang sudah disediakan.

Untuk mengawali setiap kampanyenya, Gerakan ini akan mementaskan  operet dolanan yang diperankan oleh sanggar Humpimpah yang diasuhnya. Sanggar ini terdiri dari anak-anak sampai orang dewasa yang akan memperagakan berbagai potongan permainan tradisional secara beruntun.

“ Operet ini cukup penting, untuk awal pengenalan permainan tradisional kepada anak-anak. Untuk orang dewasa, operet ini akan merangsang ingatan / memorinya. Masyarakat pun bisa bergabung dengan operet ini. Jadi kami memang ingin melibatkan masyarakat sebanyak-banyaknya, “ Ungkap Endi Aras yang juga mantan wartawan ini meyakinkan.

Kampanye Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia akan dilaksanakan pada Minggu, 22 Februari 2015, dari jam 06.00 – 10.00 WIB dengan mengambil Lokasi di Jl. Jendral sudirman, Jakarta (depan Menara BNI / samping patung Sudirman ),  saat Car Free Day berlangsung. Kegiatan ini akan dilaksanakan sebulan dua kali, dari bulan Februari sampai bulan Mei 2015.

Tujuan yang mendasar dari gerakan ini adalah bagaimana melestarikan permainan tradisional yang mengandung banyak nilai kearifan ini tidak sampai punah. Sebab, kalau permainan tradisional ini punah, tidak hanya permainannya yang punah, tapi juga nilai-nilai yang terkandung didalamnya.

“ Nilai-nilai yang ada dalam permainan tradisional itu misalnya ; nilai kejujuran, sportivitas, kebersamaan, creativitas dan taat pada aturan. Dan masih banyak lagi hal yang positif jika kita memainkannya.  “ imbuh Endi Aras menjelaskan.

Gerakan ini juga mengajak komunitas-komunitas permainan tradisional di seluruh Indonesia, untuk bersama-sama melakukan kampanye diwilayah masing-masing, dengan mengajak pemda setempat atau pihak swasta yang memiliki kepedulian terhadap permainan tradisional. Bahkan, Endi Aras menambahkan, bisa saja kegiatan ini dilakukan di daerah atas prakarsa perorangan yang memang memiliki kepedulian terhadap permainan tradisional. Bisa menggerakkan masyarakat, bisa menyediakan  peralatan dan bisa mengajak relawan untuk membantunya.

Rosihan Nurdin, wartawan senior yang turut mengamati perkembangan permainan tradisional mengatakan bahwa masyarakat perlu kembali ke permainan tradisional agar dapat memahami budaya sendiri. Permainan tradisional dapat membangun pribadi yang mumpuni, membentuk karakter anak yang tangguh, creative, jujur dan sportif.

“ Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia ini merupakan gerakan kebudayaan  untuk kembali pada akar tradisi. Suatu gerakan kebudayaan yang dapat memperkokoh identitas kultural  di tengah kepungan beradaban. Ini penting untuk memancing tumbuhnya kreatifitas tanpa harus kehilangan akar tradisinya, “ tegas budayawan yang juga Sosiolog DR. Al Zastrouw Ng.

Gerakan yang diprakarsai oleh Komunitas Gudang Dolanan Indonesia ini mengajak masyarakat untuk bersama-sama kembali ke akar  tradisinya, terutama permainan tradisional Indonesia, ditengah gempuran permainan modern yang saat ini sedang digandrungi anak-anak. “ Kita tidak bisa melawan atau menolak modernisasi, karena itu merupakan sebuah jaman. Yang bisa kita lakukan adalah memperkenalkan permainan tradisional ini kepada masyarakat sebagai imbangan atau penyeimbang, sebagai alternatif permainan, khususnya bagi anak-anak dan remaja. Karena permainan tradisional ini lebih banyak nilai positifnya, “ begitu Endi Aras, menambahkan.

Djito Kasillo, seorang Marketing Communications Consultant yang menjadi Tim Pengarah gerakan ini melihat bahwa permainan itu tidak sekedar membuat senang, tapi juga berfungsi sebagai tools pengembangan kognitif, afektif, dan psiokomotorik. “ Terlebih permainan tradisional yang kaya akan nilai sosiokultural, “ ungkapnya. 

Kedepannya, Gerakan ini akan mengusulkan agar permainan tradisional bisa masuk dalam materi pelajaran seni budaya siswa SD dan atau SMP, atau paling tidak dijadikan pelajaran untuk ekstra kulikuler. Usulan Endi Aras juga ditujukan kepada Gerakan Pramuka, agar permainan tradisional dapat masuk dalam materi pendidikan dan latihan Gerakan Pramuka. “ Gerakan Pramuka yang setiap anggotanya mencintai alam dan lingkungannya, memiliki hubungan erat dengan permainan tradisional. Anggota Pramuka juga dituntut memiliki kreativitas yang tinggi, “ ungkap Endi Aras, yang juga memiliki latar belakang sebagai anggota Pramuka.

“Kami berharap, tahun 2015 ini sudah bisa dicanangkan sebagai Tahun Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia, oleh Presiden RI, “ harap Endi Aras.

Beberapa pendapat tersebut, telah mendorong lahirnya Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia, untuk membangkitkan dan mengenalkan permainan tradisional Indonesia kepada masyarakat luas. Peran serta dan dukungan masyarakat pada Gerakan Kebangkitan Permainan Tradisional Indonesia ini sangat diharapkan. Terlebih dukungan dari pemerintah akan sangat bermanfaat bagi masyarakat Indonesia.

(@jaluperkasa1)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline