Lihat ke Halaman Asli

NRistianti

Be you, be happy!

Perihal Meninggalkan

Diperbarui: 10 Juli 2019   08:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ketika dulu,

Sebuah glorifikasi akan cinta berputar-putar dalam benak, di hari-hari di mana sahabat-sahabat saya diindetifikasikan menjadi separuh kekasihnya. Sekeliling saya berisi mereka yang baru jadian, mereka yang baru lamaran atau setelah melangsungkan akad nikah. Cinta tersebar di udara, terhirup bahagianya, terpancar dan tertular di sekitarnya.

Pada masa itu,
Cinta, tergambar sebagai bentuk kalimat "tidak butuh banyak alasan untuk mengasihi.."

---

Meski pada hari ini, sebagian kecil dari orang-orang yang dulu bersuka mulai menampakkan duka, walau lebih banyak yang masih memegang komitmen untuk tetap bersama, sembari melihat dan merefleksikan masa lalu mengenai saat pertama cinta itu hadir, mempertahannya untuk selalu hadir.

Perkara meninggalkan,
untuk dua orang yang pernah saling cinta sekalipun, memiliki kekuatan untuk tak lagi saling mencari. Mulai membuat-buat alasan dan pembenaran atas hilang perlahannya degup jantung tidak teratur ketika mata saling menatap. Ketika peluk tak lagi saling memberi kenyamanan. Ketika pulang tak lagi membuat lega.

 

Mereka, yang dulu saling cinta tanpa ada alasan, mulai memiliki satu persatu alasan mengapa mereka harus pergi,

yang tak jarang,

alasan itu sudah ada sejak awal mereka menyebut satu sama lain sebagai bagian dari hidup.

Ironis memang,
karena di awal mereka bersatu tanpa mempedulikan cela yang sudah ada,
tapi pergi karena hal yang sudah mereka lihat di awal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline