Lihat ke Halaman Asli

Jangan Sekolah Kalau Tak Bisa Kasih Infak Banyak!!

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alkisah, ada seorang anak dari kampung yang hendak meneruskan SMA di kota Yogyakarta tahun ini. Sebut saja AK. Ia pun mengikuti seleksi penerimaan siswa baru yang diselenggarakan secara terpadu oleh Dinas Pendidikan kota Yogyakarta, yang disebut RTO. Melalui sistem ini, AK dapat mendaftar ke tiga SMA sekaligus dengan maksimal dua SMA negeri. Dan dengan bekal NEM sebesar 35,20; AK mendaftar di dua buah SMA Negeri Yogyakarta, yaitu SMA X yang lokasinya di barat kantor balaikota Yogyakarta dan SMA XX di daerah jalan magelang; serta satu SMA swasta yaitu SMA MX, di sebelah timur jalan Monjali. Pada hari pengumuman, AK dinyatakan diterima di SMA MX (swasta) melalui sistem RTO yang dipublikasikan lewat internet. Ia berada di posisi 7 diantara 36 siswa yang diterima. Kemudian, AK dan orang tuanya bergegas dengan riang gembira menuju SMA MX. Sesampainya disana, ternyata AK dan orang tua harus melewati fase wawancara. AK sebagai siswa diberi pertanyaan seputar agama, kepribadian serta bahasa inggris. Kemudian sang orang tua berdiskusi mengenai besar "INFAK" yang akan diberikan oleh orang tua kepada SMA MX. AK sudah selesai melakukan wawancara, hatinya riang. Ia mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan dengan tegas, lugas dan cerdas. Sedangkan orang tua AK keluar dari ruangan dengan lesu. Rupanya dari hasil wawancara diketahui bahwa sang orang tua tidak sanggup memenuhi jumlah minimal "INFAK" yang "sengaja" ditentukan. ---saya baru tahu kalau infak itu dipaksakan, selama saya belajar agama setahu saya infak diberikan berdasarkan keikhlasan hati--- Akhirnya orang tua AK hanya mengisi nominal INFAK sesuai kesanggupan dan ditulis pada surat pernyataan. Esok harinya, AK datang kembali ke SMA MX tersebut, karena hari itu akan ada daftar ulang. Betapa terkejutnya AK ketika namanya tidak tercantum di dalam daftar siswa yang harus daftar ulang (TIDAK DITERIMA). Padahal berdasarkan sistem penerimaan terpadu dari Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, dimana AK mendaftar melalui jalur tersebut, AK sudah dinyatakan diterima. Menangislah AK dan orang tua karena masih harus mencari sekolah lain. AK membuat laporan pengaduan kepada Dinas Pendidikan pada hari itu juga mengenai apa yang baru saja ia alami. Usut punya usut, berdasarkan keterangan petugas RTO dinas, kasus AK sudah berkali-kali dilakukan oleh SMA MX tersebut. Dan penyebab tidak diterimanya adalah karena nilai "INFAK" yang menurut mereka kurang. Betapa kecewanya AK, ia kalah bukan karena prestasi tetapi karena uang. NEM AK sebesar 35,20 harus kalah dengan NEM siswa lain yang berkisar pada angka 33 ke bawah namun dengan jumlah "INFAK" yang fantastis. Yogyakarta, Juli 2011 Emak E Kiral

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline