Lihat ke Halaman Asli

Kapan Daku Dapat Membahagiakanmu, Ibu?

Diperbarui: 25 Maret 2018   01:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Dimasa Tua Ibuku tetap harus bekerja bahkan mengais rezeki di negeri orang dan usahaku masih seperti ini saja. kesulitan hari demi hari makin bertambah. Sampai saat ini daku belum memiliki rumah dan usaha yang pasti. namun aku terus berusaha, tapi sampai kapan??? kadang pertanyaan itu mengganggu pikiranku dan terkadang ada pikiranku untuk mengambil jalan pintas. namun apakah hasilnya nanti dapat membahagiakan ibuku? bila aku tertangkap bagaimana? bila terjadi sesuatu padaku apakah hanya akan menambah kesedihannya saja?

Banyak sekali tanda tanya dikepalaku sehingga aku terus memaksakan diriku melakukan hal hal besar dengan hitungan besar dan resiko besar pula namun ternyata tetap saja tidak menghasilkan. Kini anakmu ini akan jauh kembali denganmu namun bukan karena anakmu ini tak menyayangimu ibu. Anakmu mohon doa restumu untuk mewujudkan impian dan memperbaiki kehidupannya demi masa depan cucumu dan demi mendapatkan penghasilan yang bermanfaat walaupun hanya menjadi seorang pemulung sampah, namun nampaknya disana ada titik terang untuk kehidupan yang lebih layak kedepannya. Kelak anakmu akan kembali dan berharap dapat melihat senyuman kebanggaan di wajahmu.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline