Lihat ke Halaman Asli

Perdi AnandaF

Mahasiswa

Mahasiswa KKN UIN RIL Kelompok 197-198 Melaksanakan Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak dan Tetes Polio di Desa Banjaran

Diperbarui: 17 Agustus 2024   22:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar Pribadi

Pesawaran, 15 Agustus 2024 - Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung (UIN RIL) Kelompok 197-198 yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Banjaran, Padang Cermin, Pesawaran, Lampung mengadakan sosialisasi pencegahan stunting di Rumah Ibu Bidan Desa, Santi Maria Utami, S.Tr.Keb di Desa Banjaran.

Stunting pada anak adalah kondisi di mana pertumbuhan tinggi badan anak lebih pendek dari standar usianya akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (dari kehamilan hingga usia 2 tahun). Stunting bukan hanya soal fisik yang lebih pendek, tetapi juga menandakan adanya gangguan perkembangan otak dan sistem imun anak, yang dapat berdampak pada kemampuan kognitif, prestasi pendidikan, dan produktivitas di masa depan.

Acara ini dihadiri oleh Bidan Puskesmas, Bidan Desa, Kader Postu dan Ibu-Ibu yang memiliki balita di Desa Banjaran. Dalam sosialisasi ini, disampaikan materi tentang pengertian dari stunting, dampak dari stunting, penyebab stunting dan cara mencegah stunting. Selain itu, narasumber dari Puskesmas dan Mahasiswa KKN UINRIL juga memberikan edukasi mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif, pola makan seimbang, serta pemantauan tumbuh kembang anak. 

Bidan Desa, Santi Maria Utami, S.Tr.Keb, dalam sambutannya, menekankan bahwa pencegahan stunting memerlukan kerja sama seluruh elemen masyarakat. "Stunting bukan hanya masalah keluarga, tetapi masalah bersama yang harus kita atasi bersama. Dengan sinergi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat, kita bisa memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan cerdas" ujarnya.

Gambar Pribadi

Lisa Lia Nanda selaku pemateri dan penanggungjawab Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak berharap dengan adanya acara ini, anak-anak terhindar dari stunting dan kesehatannya terjaga.

"Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak ini dapat membantu menyadarkan orangtua khususnya di Desa Banjaran akan pentingnya memberikan pola makan seimbang serta memberikan ASI eksklusif kepada bayi hingga berusia 6 bulan guna menjaga kesehatan dan tumbuh kembang anak" ujarnya.

Gambar Pribadi

Afta Wijaya selaku penanggung jawab Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak menyampaikan bahwa pentingnya menjaga kesehatan dari mulai kandungan sampai dengan balita agar terhindar dari stunting dan kesehatan yang kurang.

"Sosialisasi Pencegahan Stunting pada Anak bertujuan untuk memberitahu Ibu-Ibu yang memiliki balita baik dari kandungan sampai dengan balita untuk memberikan si buah hati gizi yang cukup agar terhindar dari stunting" ujarnya.

Pencegahan stunting sangat penting karena stunting berdampak jangka panjang terhadap perkembangan fisik dan mental anak, serta kualitas sumber daya manusia di masa depan. Anak yang mengalami stunting berisiko mengalami keterlambatan perkembangan otak, memiliki daya tahan tubuh rendah, dan prestasi akademik yang kurang optimal. Hal ini juga berdampak pada produktivitas dan kapasitas kerja mereka saat dewasa, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, pencegahan stunting merupakan investasi jangka panjang yang krusial untuk menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline