Lihat ke Halaman Asli

Budidaya Kangkung Skala Kecil, Bisa Dicoba

Diperbarui: 23 Juni 2024   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kangkung (Ipomoea aquatica) adalah tanaman sayuran berdaun hijau yang tumbuh subur di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini dikenal dengan berbagai nama di berbagai daerah, seperti "water spinach" atau "morning glory" di negara-negara berbahasa Inggris. 

Kangkung biasanya tumbuh di area yang lembab atau berair, seperti tepi sungai, sawah, dan kolam, yang membuatnya mudah untuk ditemukan di Asia Tenggara dan Asia Selatan. 

Daun kangkung berbentuk panjang dan lonjong, berwarna hijau terang, dan tumbuh dari batang yang berongga. Tanaman ini tidak hanya mudah dibudidayakan tetapi juga cepat tumbuh, sehingga menjadi salah satu sayuran favorit di banyak rumah tangga.

Kangkung memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya akan vitamin A, vitamin C, zat besi, dan kalsium, yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Selain itu, kangkung juga mengandung serat yang baik untuk pencernaan. 

Sayuran ini sering diolah dalam berbagai masakan, seperti tumis kangkung, sayur bening, atau bahkan diolah menjadi keripik. Tumis kangkung, salah satu hidangan populer, biasanya dimasak dengan bumbu sederhana seperti bawang putih, cabai, dan saus tiram. Karena rasanya yang lezat dan manfaat kesehatannya, kangkung menjadi salah satu sayuran yang digemari di banyak negara Asia.

Melalui program magang, tim mbkm uns yang berada di Kaliboto Green Institute melakukan budidaya tanaman kangkung dengan langkah-langkah yang mudah ditiru dirumah. Sebagai berikut : 

  • Persiapkan Lahan dan Media Tanam: Pilih lahan yang mendapatkan sinar matahari cukup, atau siapkan pot/ember jika menanam di lahan terbatas. Kemudian Campurkan tanah dengan kompos atau pupuk kandang untuk memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi yang cukup. Pastikan tanah cukup gembur dan subur.
  • Penyemaian Benih: Rendam benih kangkung dalam air selama 24 jam untuk mempercepat proses perkecambahan. Kemudian Sebarkan benih secara merata di atas media tanam yang sudah disiapkan, lalu tutup tipis dengan lapisan tanah atau kompos. Siram secara perlahan agar tanah tetap lembab tetapi tidak tergenang air.
  • Perawatan Tanaman: Siram tanaman secara rutin, terutama jika cuaca panas dan kering. Jaga agar tanah tetap lembab, tetapi hindari genangan air yang dapat menyebabkan akar busuk. Kemudian Lakukan penyiangan untuk menghilangkan gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan kangkung. Tambahkan pupuk organik cair atau kompos setiap 2-3 minggu sekali untuk memastikan tanaman mendapatkan nutrisi yang cukup.
  • Panen: Kangkung dapat dipanen sekitar 30-40 hari setelah tanam atau ketika tinggi tanaman mencapai sekitar 20-30 cm. Panen bisa dilakukan dengan cara memotong batangnya sekitar 2-3 cm di atas permukaan tanah, sehingga tanaman dapat tumbuh kembali untuk dipanen pada waktu berikutnya. 

Dengan mengikuti tahapan-tahapan ini, budidaya kangkung skala kecil dapat dilakukan dengan mudah dan menghasilkan sayuran segar untuk konsumsi sehari-hari.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline