Oleh: Sigid Mulyadi, KPPN Pelaihari
“Kalau sampeyan kerja dimana?” tanya seorang Bapak yang baru saya kenal di Kereta. Dia balas bertanya setelah sebelumnya saya berusaha selidik tentang profesinya dan dengan tekun saya mendengarnya.
“Di KPPN, Pak…”
“Di Koperasi Para Pegawai Negeri itu…,” katanya. Saya agak kesal mendengarnya.
“Oh, bukan… KPPN itu Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara…., bla…bla….bla…, dst…
Saya terpaksa harus menjelaskan dengan susah payah, karena ketika saya sebut Kementerian Keuangan, Bapak itu masih saja beranggapan kalau saya bekerja di kantor yang sama dengan si Gayus.
“Lain, Bapak…mereka di sisi penerimaan, sedangkan kami di sisi pengeluaran. KPPN mengelola APBN, memproses permintaan pencairan anggaran milik instansi pusat dan menyalurkannya kepada yang berhak.”
“Bapak tahu, kantor yang menatausahakan dan menyusun laporan penerimaan dan pengeluaran Negara?”
“Apakah Bapak paham, tunjangan sertifikasi guru madrasah, para dosen, professor dimana dicairkan?”
“Kalau di daerah Bapak ada proyek pembangunan jalan atau gedung yang dibiayai APBN, tahukah Bapak, kantor mana yang menyalurkan pembayaran dananya ke kontraktor?”