Lihat ke Halaman Asli

Perbankan Syariah

seorang mahasiswa semester 6, Program Studi perbankan syariah, Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya

Struktur dan Kebutuhan Pembiayaan Bank Syariah

Diperbarui: 21 Mei 2023   13:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Jenis-jenis Aktiva Perusahaan

Perseroan merupakan salah satu target pembiayaan bank syariah. Sebelum perusahaan memperoleh pembiayaan dari bank syariah, maka bank syariah sebagai lembaga yang memberikan pembiayaan, akan melakukan analisis terhadap aset perusahaan.

Aset suatu perusahaan secara umum dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:

  • Aset tetap (Fixed Assets) Aset tetap adalah aset yang tidak habis digunakan dalam satu siklus produksi dan merupakan investasi jangka panjang dari bisnis.
  • Aset Lancar Permanen (Permanent Current Assets) Aset Lancar Permanen adalah sejumlah aset lancar yang harus dijaga agar operasi bisnis normal dapat berjalan dengan lancar.
  • Aset Lancar Fluktuatif (Fluctuative Current Assets) Aset Lancar Fluktuatif adalah aset lancar yang kebutuhannya tidak pasti, tetapi selalu berfluktuasi sesuai dengan perkembangan permintaan.

Kreteria Penentuan Kebutuhan Dana

Kriteria penentuan kebutuhan pembiayaan merupakan faktor-faktor yang digunakan oleh Bank untuk menentukan perlu atau tidaknya tambahan dana untuk operasional usahanya. Kriteria tersebut meliputi pertumbuhan usaha, perluasan usaha, peningkatan modal kerja, penggantian aset usang, keadaan darurat, peningkatan kualitas, dan perubahan kebijakan pemerintah. Dengan mengevaluasi kriteria tersebut, bank dapat memutuskan jenis pembiayaan yang paling sesuai dengan kebutuhan usahanya.

Kriteria penentuan kebutuhan pembiayaan sangat penting bagi bank, karena akan membantu menghindari risiko kekurangan dana atau hutang yang berlebihan. Dalam menentukan kebutuhan pembiayaan, bank juga perlu memperhatikan faktor lain seperti risiko keuangan, tingkat pengembalian investasi, dan potensi pertumbuhan bisnis ke depan. Bank dapat memilih berbagai jenis pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan usahanya, seperti modal sendiri, pinjaman bank, atau pembiayaan dari investor.

Setiap jenis pembiayaan memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, sehingga bank harus mempertimbangkan faktor-faktor seperti suku bunga, jangka waktu, jangka waktu pembayaran, dan ketersediaan dana sebelum memilih jenis pembiayaan yang tepat.

Dalam pengambilan keputusan mengenai pembiayaan, bank juga perlu melakukan analisis risiko. dan proyeksi keuangan, sehingga mereka dapat memprediksi potensi manfaat dan risiko yang terkait dengan setiap opsi pembiayaan. Dengan mempertimbangkan secara cermat kriteria penentuan kebutuhan pembiayaan, Bank dapat mengambil keputusan pembiayaan yang tepat dan menjamin kelangsungan usahanya di masa mendatang.

Prinsip-prinsip Penyusunan Cash Flow (Aliran Kas)

Arus kas atau cash flow adalah aliran masuk dan keluar uang yang berhubungan dengan operasional bank. Berikut adalah prinsip-prinsip dalam menyusun arus kas bagi bank:

  • Menghitung arus kas dari operasional bank Arus kas dari operasional bank meliputi penerimaan dan pengeluaran uang dalam transaksi yang berkaitan dengan kegiatan utama bank, seperti penerimaan simpanan, penyaluran kredit, dan pengelolaan dana.
  • Memperhatikan perubahan simpanan dan pinjaman Perubahan simpanan dan pinjaman harus diperhitungkan dalam arus kas bank, karena hal ini dapat mempengaruhi jumlah uang yang tersedia untuk operasional bank.
  • Memperhatikan arus kas dari investasi dan pembiayaan Bank juga harus memperhitungkan arus kas dari investasi dan pembiayaan dalam arus kasnya. Ini termasuk mengelola investasi, membeli dan menjual aset, dan pembiayaan dari pihak ketiga.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline