Dalam perkembangan manusia, hereditas dan lingkungan merupakan dua faktor utama yang saling berinteraksi dan memengaruhi karakteristik individu. Hereditas pada seorang individu adalah berupa spesifik gen dari orang tuanya. Gen-gen tersebut terdapat pada 24 kromosom dari ayah maupun ibu, serta setiap gen ini memiliki sifat-sifat berbeda yang akan menciptakan sifat-sifat baru pada seorang individu akibat dari kombinasi antar gen dari ayah dan ibu tersebut melalui proses perkawinan, selain itu setiap individu yang dilahirkan pada dasarnya telah membawa potensi dan bakat. Sifat dan bakat maupun potensi yang telah dibawa sejak lahir tersebut akibat gen yang mendominasi dari kombinasi gen dari ayah maupun ibu baik itu IQ, watak dan kepribadian individu.
Adapun Prinsip hereditas menurut Crow and Crow sebagaimana yang dikutip muhammad fathurrohman yaitu:
- Prinsip reproduksi yaitu faktor keturunan berlangsung melalui perantara germ cell dan tidak dengan cell somatic. sifat-sifat orang tua yang didapat dari lingkungan tidak dapat mempengaruhi germ cell.
- Prinsip konformitas. Berdasarkan prinsip konformitas, masing-masing makhluk menurunkan golongan dan jenisnya sendiri. Ciri-ciri biologis, warna kulit, bentuk tubuh atau jasmani dan sebagainya adalah hal-hal yang dapat diturunkan.
- Prinsip variasi. Dalam prinsip variasi, suatu jenis atau spesies dipandang dapat memiliki persamaan maupun perbedaan.
- Prinsip regresi filial. Ciri khas yang ada pada seorang anak akan menunjukkan ke arah rata-rata. Hal ini dapat diartikan bahwa orang tua merupakan pembawa bukan produsen, kemungkinan orang tua memiliki kombinasi sel baik dan dominan, sedangkan anak memungkinkan untuk memiliki sel yang kurang baik sehingga kualitas anak juga kurang ataupun sebaliknya.
- Prinsip jenis silang. Dalam prinsip menyilang, sesuatu yang diwariskan oleh setiap orang tua kepada anak-anaknya mempunyai sasaran jenis menyilang. Seperti Anak perempuan memiliki banyak sifat dan tingkah laku dari ayahnya, sedangkan anak laki-laki akan cenderung banyak menurun sifat sifat dan tingkah laku dari ibunya.
Selain hereditas, lingkungan juga sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan. Lingkungan adalah keluarga yang mengasuh dan membesarkan anak, sekolah tempat mendidik, masyarakat tempat anak bergaul juga bermain sehari-hari dan keadaan alam sekitar dengan iklimnya, flora,dan sebagainya. Besar kecilnya pengaruh lingkungan terhadap pertumbuhan dan perkembangan bergantung pada keadaan lingkungan anak itu sendiri serta jasmani dan rohaninya. Lingkungan tidak hanya berupa alam sekitar di luar diri individu, melainkan juga termasuk yang berada dalam diri individu, baik bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio kultural.
Teori yang lebih dikenal dengan Tabulae rasae (meja lilin), yang menyebutkan bahwa anak yang lahir ke dunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak dan tulisan yang digores oleh lingkungan. Faktor bawaan dari orangtua (faktor keturunan) tidak dipentingkan. Pengalaman diperoleh anak melalui hubungan dengan lingkungan. Pengaruh empiris yang diperoleh dari lingkungan berpengaruh besar terhadap perkembangan anak. Menurut aliran ini, pendidik sebagai faktor luar memegang peranan sangat penting, sebab pendidik menyediakan lingkungan pendidikan bagi anak, dan anak akan menerima pendidikan sebagai pengalaman. Pengalaman tersebut akan membentuk tingkah laku, sikap, serta watak anak sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H