Lihat ke Halaman Asli

Tips Mencegah Penjambretan untuk Kaum Perempuan

Diperbarui: 24 Juni 2015   22:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam Sabtu (02/11) itu saya baru usai pulang dari rumah kawan saya. Kalau tidak salah jam tangan saya itu—sudah menunjukkan pukul 22.55. Dimana tentu kendaraan umum sudah sepi berlalu lalang di jalan raya. Namun tidak saat itu ketika saya baru pulang dari rumah kediaman kawan saya. Jalan raya masih terlihat ramai dan macet.

Mungkin karena esok hari week end dan libur kerja mungkin bisa jadi para kerja baru sempat pulang ke rumah masing-masing. Atau, juga bagi yang bekerja mungkin malam itu baru pulang. Halnya seperti apa yang dialami perempuan muda itu. Mungkin saya taksir usianya kepala 3 ketika saya selintas melihat ke arahnya. Tapi saat kejadian itu terjadi saya pun melihat paras secara semuanya. Apalagi ditambah raut muka dengan penuh rasa takut saat hal itu terjadi dialaminya.

Sebenarnya saya tidak kenal denga perempuan itu. Tetapi saat ketika saya sedang berjalan beriringan tanpa saling tegur (memang tidak kenal)untuk menyeberangi jalan yang penuh kendaraan berlalu lalang. Entah, datangnya penjambret itu tiba-tiba perempuan sudah terjungkal dan terpental ke tengah jalan raya. Untung saja saat itu jalan raya sepi dan sunyi (ada dibalik siku jalan kanan) saat penjambret itu mengambil tas perempuan itu hingga terjungkal dan terpental. Namun sial penjambtet itu gagal meraih tas perempuan itu. Karena perempuan itu dengan sekuat tenaga membela haknya (baca: tas). Walau harus terjungkal dan terpental di jalan raya.

Dan saat itulah saya yang punya jiwa sosial dan jiwa saling tolong membangunkan perempuan itu. Hingga perempuan pun tak enak dibantu oleh saya. Walau secara kronologi seperti apa penjambret itu mengambilnya tas saya sendiri tidak begitu memperhatikan. Yang saya ketahui perempuan itu sudaj terjungkal dan terpental jalan raya yang bersyukur masih sunyi kendaraan.

Setelah kejadian itu barulah perempuan itu menyeritakan kronologisnya. Sungguh saya benar terharu dan prihatin atas apa yang dialaminya. Apalagi ketika perempuan itu mengetahui siku tangannya berdarah. Dan membuat saya refleks meruntuki perbuatan si penjambret itu. Hingga malam itu saya pun sudah sampai di rumah masih mengingat kejadian yang dialami perempuan itu. Apalagi perempuan itu meminta tolong kepada saya untuk menyetop taksi agar kejadian yang dialaminya tak terulang kembali. Perempuan itu benar-benar traumatik atas kejadian itu.

Nah, apa yang saya ceritakan di atas adalah pengalaman nyata saya saat itu. Malam Sabtu (02/03) di jalan raya yang penuh lalu lalang kendaraan. Lebih tepatnya di perempatan traffiic jam pada malam hari.

Maka untuk itu saya ingin berbagi tips untuk Anda khusus bagi kaum perempuan ketika hendak keluar rumah atau usai pulang kerja. Dan semoga apa yang saya berikan ini berguna untuk Anda. Saya sebagai makhluk sosial yang peduli dengan makhluk sosial lainnya juga penuh dengan jiwa kemanusiaan maka saya memberikan tips ini. Silakan menyimak.

1.Usahakan jika keluar rumah atau berangkat kerja perhiasan berharga di simpan saja di rumah. Tak perlu dipakai. Toh, lagi pula untuk apa dipakai semua. Kalau tidak malu dibilang toko emas berjalan.

Seperti tokoh Hj. Maimunah di sinetron Tukang Bubur Naik Haji. Hajjah yang paling ingin nyohor dan kesohor di kampungnya dengan memamerkan emas yang berderet di leher dan tangannya. Itu tak perlu dilakukan jika ingin keluar rumah atau berangkat kerja. Kecuali, kondangan ke rumah kerabat atau handaitaulan. Terserah dipakai juga tidak apa-apa. Kalau perlu sekalian sama kunci-kunci kotak perhiasannya seperti sohibul hikayat Qorun. Kemana-mana membawa kunci-kunci harta karunnya.

2.Hindari tempat ramai yang sekiranya membuat kita tidak nyaman. Karena apa pun yang kita pikirkan itu akan terjadi. MESTAKUNG, Semesta Mendukung. Apa yang ada di benak akan terpancar dari aura yang dikeluarkan. Dan saat akan timbul ion-ion penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan yang meraja. Untuk hindari tempat itu.

3.Jangan menaruh apa pun di dalam tas. Entah itu BB, handpone maupun dompet. Karena tas adalah sasaran empuk yang diincar oleh penjambret. Usahakan barang-barang tersebut dipisah dari dalam tas.

4.Jangan menggambarkan ekspresi kegalauan, kekhawatiran dan ketakutan saat Anda berjalan seorang diri atau di dalam keadaan yang tak nyaman. Tampakan raut wajah seperti biasanya. Tidak diperlihatkan. Karena itu akan menjadi sasaran empuk pula penjambret.

5.Usahakan jika turun dari kendaraan. Entah, angkot, bus maupun taksi usahakan tas yang ada bawa jangan diselepangkan ke belakang atau ke samping. Karena hal ini ini juga oleh perempuan yang saya ceritakan di atas. Kalau bisa tas yang Anda bawa di taruh di depan saja. Atau, di dekapan Anda. Itu lebih nyaman dan aman. Lagi pula toh penjambret tidak akan berani menjambret. Kalau masih berani itu penjambret memang ingin mati konyol. Jika kepergok massa bisa babak belur.

Demikian tips yang saya memberikan ini ya walau tidak seberapa yang penting bermanfaat dan berguna buat Anda khususnya Anda kaum perempuan. Lebih baik mencegah dan waspada daripada mencari keselamatan. Bukankah, kejahatan terjadi karena ada kesempatan? Entahlah. Yuk, lebih mencegah dan waspada dari hal yang tidak diinginkan.[]

03112012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline