Lihat ke Halaman Asli

Patutkah Seorang GB Mendapatkan Simpati?

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Patutkah Seorang GB Mendapatkan Simpati?

Sebelumnya—ma'af—saya tidak akan memakai kata “ustadz” di depan seorang oknum pecabulan terhadap pasiennya , seorang perempuan muda  di dalam sebuah praktek pengobatan. Dan tak pantas pula kata “ustadz” disadang oleh seorang GB! Selain sudah berbuat asusila dan penipuan serta juga pencurian tentunya kata "“ustadz” lebih pantas tidak dipakai. Karena mengotori kata “ustadz” yang stereotip kata yang sangat baik dan mulia serta bearakhlak.

Malam ini, Kamis (24/04) pukul 18.30 saya dan keluarga menyaksikan siaran live acara talkshow "Hitam Putih" di stasiun TV swasta yang di-host-kan oleh seorang mentalis, berkepala plontos Deddy Corbuzeir. Dengan membawa bintang tamu atau narasumber korban dari oknum yang mengultuskan dirinya “ustadz”, tak lain GB. Narasumber tersebut, seorang perempuan bernama Riska.

Dengan memakai topeng ala-ala party, Riska, korban bukan hanya pelecehaan seksual juga penipuan itu ia memberikan kesaksianya yang dialaminya. Betapa ia sungguh tersiksa batin dan fisik saat menjadi korban salah satu oknum dari "tokoh" yang pernah meramaikan acara berbau dedemit "Pemburu Hantu" di salah satu TV swasta yang saat itu masih tayang dan belum berganti nama. Betapa terkejutnya saya dan keluarga ketika kesaksian nara sumber tersebut.

"Iya, saya korban pelecehan seksual. Alat kelaminnya di masukan  ke alat vital saya!"

GILA, benar! TAK BERADAB! PENJAHAT KELAMIN! Perlu DIBINA...DIBINASAKAN!

Begitu ketika saya dengar dari nara sumber tersebut mengatakan hal itu. Walau sebelumnya di media apapun ia tidak berani mengemukakan! Baru di acara ini ia berani mengeluarkan isi hatinya yang sudah setahun dialaminya. Dan itu membuat ia akhirnya berani ingin membina....membinasakan oknum GB tersebut! Mengeluarkan perbuatan yang amoral itu!

Ya, saya dan kelaurga saat menyaksikan beberapa kali mengutuk si oknum bernama GB tersebut. Kenapa tidak! Sungguh tak bisa diberi ampun untuk macam oknum tersebut. Jika dibiarkan saja akan makin banyak koraban-korban selain si Riska itu. Apalagi ia seorang perempuan yang perlu dilindungi dan dijaga kehormatannya.

Maka tidak salahnya jika MUI dan instansi terkait perluikut turut tangan dengan sunguh-sungguh jangan hanya dibina saja tetapi juga ke jalur hukum. Walaupun sudah diadukan oleh para korban-korbannya yang pada mumun ditipu!

Ironi sekali! Saya rasanya mendengar dan menyaksikan kembali onkum yang mengultuskan dirinya “ustadz” come back dijagad di dunia entartaiment mauapun dalam praktek pengobatan jika oknum tersebut tidak mau bertobat. Harus menjalani hukuman terlebih dulu agar menjadi imbalan dan ganjaran setimpal seperti ia lakukan pada para korbannya.

PENJAHAT KELAMIN?

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline