Lihat ke Halaman Asli

ODOS #11 : Main Bajak

Diperbarui: 23 Juni 2015   22:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Main Bajak

Sebelum saya lebih lanjut menuliskan ODOS (One Day One Story) kali ini terlebih dahulu saya ingin bertanya kepada Anda semua.

Apa yang ada dipikiran Anda tentang judul di atas?

Benar! Bajak sawah, bajak penumpang, bajak lagu dan film serta bajak tulisan orang. Seperti ODOS yang akan saya tengahkan sekarang ini.

Menurut Wikipedia Bebas, bajak  merupakan sebuah alat di bidang pertanian yang digunakan untuk menggemburkan tanah sebelum melakukan penanaman dan penaburan benih, juga merupakan salah satu alat paling sederhana dan berguna dalam sejarah. Dan itulah pengertian sesungguhnya jika Anda ingin mengetahuinya lebih umum.

Tetapi dalam tulisan ini saya menjelaskan dalam bentuk konotasi yang mengarah pada bajak, membajak dan pembajakan. Salah satunya dalam bajak, membajak dan pembajakan tulisan di dalam ranah dunia tulis menulis dan literasi.Itulah fakta dan realitasnya sering terjadi di tanah air ini.

Bicara tentang bajak, membajak dan pembajakan tulisan di dunia tulis menulis dan literasi saya jadi teringat dan pernah mengalami tulisan saya pernah dilakukan oleh oknum. Dimana tulisan-tulisan saya yang ada di blogg pribadi dan di portal online yang gratis pernah dibajak seluruhnya. Satu judul. Dan tulisan itu di posting di blogg si oknum tanpa memberikan keterangan nara sumber dan mencantumkan nama penulis. Nyata-nyata sudah itu tulisan saya ketika saya iseng-iseng browsing dengan key word tulisan saya. Ternyata.....BENAR! Itu tulisan saya!

Lalu apa tindakan saya saat itu?

Saat itu saya langsung menegurnya baik-baik si oknum. Saya tanya darimana dapat tulisan itu? Kenapa tidak memberi sumbernya dan mencantumkan penulisnya? Begitu saya tanyakan kepada oknum yang membajak tulisan saya.

Apa jawabannya kala itu?

Si oknum akhirnya menyadari kesalahannya. Saya pun senang karena oknum tersebut mengakui kesalahannya! Akhirnya oknum itu mencantumi nara sumbernya. Nama  si penulis dalam tulisan yang dibajaknya itu. Tak lain tulisan saya yang dibajak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline