Lihat ke Halaman Asli

Mengetahui Penulisan Karakter Media Surat Kabar

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Banyak penulis mula atau muda yang sangat menggebu-gebu ingin sekali karyanya bisa langsung dimuat atau dipublish di berbagai surat kabar. Entah, dimuat atau dipublish di Koran, majalah maupun di tabloid. Mereka sangat ingin karyanya itu langsung dinikmati pembaca.


Tapi pernahkah kita berpikir kalau hal itu tidaklah mudah, agar karya kita bisa ada di Koran, majalah maupun tabloid? Padahal kita sangatlah “egois” dan “pelit” pada media surat kabar. Kenapa saya katakan seperti itu.

Jika saya bertanya kepada mereka (para penulis) mula dan muda mungkin dari sepuluh orang saya bertanya saya rasa hanya satu yang menjawab pernah!

Ya, pernah membaca Koran, majalah maupun tabloid dan mengetahui karakter penulisannya.

Nah, kalau sudah begitu terbuktikan! Bagaimana karya mereka mau dimuat atau dipublish lha wong membaca media surat kabar saja hanya segelintir yang membaca atau yang mengetahuinya. Jadi jangan salah dan menyalahkan redaksi atau redaktur kalau tulisan kita langsung dibuang ke tong sampah tanpa dibaca dulu. Kenapa bisa begitu?

Karena kita tidak mengetahui karaktetr tulisan media surat kabar yang akan kita kirimkan! Jadi itulah kenapa karya kita tidak pernah dimuat dan dipublish. Lha wong membaca atau mengetahui dalam bentuk konkrit saja tidak sama sekali. Bagaimana mau dimuat dan publish! Kumaha atuh…

Maka dari itu jadi janganlah “egois” apalagi pelit untuk membeli media surat kabar jenis apapun. Jangan hanya minta email, link atau minta masukan dan saran saja tetapi perlu mengetahui betntuk konkrit media surat kabar tersebut. Lagi pula ketika membeli media surat kabar itu kita bukan hanya mengetahui karakter tulisan media itu saja. Tetapi juga mengetahui persyaratan pengiriman serta juga bentuk penulisannya. Iyakan!

Hmm, saya yakin redaktur atau penerbit bisa melirik karya kita. Karena sudah mengetahui prosedur persyaratan yang sudah ditentukan.

Jadi untuk hal ini janganlah jadi penulis yang “egois” apalagi pelit ya untuk mengetahui karakater media surat kabar. Masa sih cuman seharga minimal Rp.10,000 atau Rp., 15.000,- untuk beli media surat kabar apapun tidak bisa. Tapi buat beli paket internetan bisa hampir Rp. 50.000,- bahkan sampai Rp.100.000,- hanya dalam seminggu atau dua minggu. Lagi pula toh banyak manfaatnya kok setelah kita membeli media surat kabar itu. Tidak percaya? Tanya saya!

Hmm, bagaimana masih mau “egois” dan pelit untuk kepentingan diri sendiri? Hanya kitalah yang bisa menjawabnya sendiri jika Anda hanya sebagai dicap penulis kudet media surat kabar. Ih, takutttt![]2112014

*Penulis adalah Guru, Pengajar Jurnalistik dan Menulis dan Penulis Cerita Anak

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline