Lihat ke Halaman Asli

Maksiat Itu Menyakitkan

Diperbarui: 26 Juni 2015   13:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Masih ingat dengan rintihan Joey Tempest, vokalis Europe di lagu 'Carrie' yang meneriakkan "...if it's a crime, how come I feel no pain..."? Dia meyakini bahwa perbuatan buruk terasa menyakitkan bagi yang melakukannya. Kali ini saya benar-benar merasakan bahwa memang painful kalau berbuat maksiat. Terutama di bulan yang suci ini. Weits...jangan melulu beranggapan maksiat itu hubungannya selalu dengan yang XXX lho. Menurut saya perbuatan dosa seperti berdusta, ghibbah, termasuk di antaranya menuruti syahwat di luar dari aturan yang sudah digariskan termasuk dalam perbuatan maksiat. Tolong koreksi ya kalau saya salah. Akibat terkondisikan sesuatu yang darurat, saya terpaksa melakukan perbuatan ini. Perbuatan yang di luar bulan Ramadhan terasa biasa, namun kini imbasnya sungguh luar biasa. Kepala terasa berat, suhu tubuh panas dingin. Panas di dalam, dingin di sekujur tangan dan kaki. Dan ini terus berlangsung seharian. [caption id="attachment_247871" align="alignright" width="300" caption="Source : dapunta.com"][/caption] Di satu sisi saya merasa tersiksa, di sisi lain saya bersyukur. Saya mendapatkan hikmah berupa peringatan bahwa perbuatan ini bukanlah sebuah kebaikan, walaupun dilakukan dengan tujuan yang baik. Tentu saja baik menurut pemikiran saya yang subyektif. Semoga bisa menjadi renungan bagi Kompasianer semua.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline