Lihat ke Halaman Asli

Pepih Nugraha

TERVERIFIKASI

Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Rekor, Postingan Kompasianer Diklik Lebih 1 Juta!

Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13375847161748296660

Barangkali tulisan Kompasianer Seand Munir berjudul Ternyata Para Penumpang Sukhoi Itu Mengaktifkan HPnya di Pesawat yang menangguk lebih dari 1 juta klik belum akan terpecahkan dalam waktu dekat. Tulisan itu dipostingkan 10 Mei 2012 lalu dan sampai saat tulisan ini disusun sudah diklik 1.026.725 dengan 140 komentar. Ini adalah rekor sebuah postingan yang diklik oleh lebih dari 1 juta pengguna di Kompasiana, terlepas apakah tulisan itu kontroversial atau tidak! Tentu ini prestasi yang membanggakan, setidak-tidaknya bagi saya pribadi yang selama ini menggeluti Kompasiana, bahwa tidak ada tulisan seorang penulis warga selama ini yang dibaca sedemikian banyak pengguna, bahkan mengalahkan postingan berita yang dibuat jurnalis profesional di Kompas.com sekalipun! Tahun lalu, tulisan Kompasianer lainnya, Didi Rul, mengenai kunjungan Komisi VIII DPR ke Australia, juga menangguk lebih dari 250.000 pengunjuk berdasarkan catatan Google Analytics, sebelum direset oleh IT Kompas.com ke angka 657. Tulisan itu memecahkan rekor berita jurnalis profesional mengenai kematian mendadak Taufik Savalas, setelah saya hybrid di Kompas.com. Belum lagi laporan Okti Li mengenai Razia mie instan produk Indonesia di Taiwan yang juga dibaca ratusan ribu orang. Cuma angka. Memang cuma angka. Tetapi pencapaian warga biasa yang menulis itu tetaplah membanggakan, mengagumkan bagi yang membacanya, khususnya yang sering membandingkan pencapaian klik di Alexa maupun Google Analytics. Bagi jurnalis profesional, tidak lain harus belajar bagaimana membuat sebuah berita atau tulisan yang laku dibaca banyak orang. Melongok kepada Tulisan Seand Munir, tulisan itu menjadi istimewa karena justru tidak menjadi Headline (HL) dan bahkan tanpa ilustrasi pula. Tetapi mengapa lebih dari "sejuta umat" membaca tulisannya di Kompasiana saja?  Jawabannya adalah konten! Kasus ini semakin meneguhkan keyakinan, bahwa di internet "content is king" masih tetap relevan, meskipun akhir-akhir ini saya lebih menekankan "context is king". Konten yang baik, dalam pengertian bermanfaat, aktual, dan relevan dengan peristiwa kekinian, meski tanpa embel-embel HL dan ilustrasi, tetap dibaca orang secara masif dan massal. Tentu saja orang boleh mencibir, ah... itu 'kan cuma kuantitas, bukan kualitas. Boleh saja orang mencibir seperti itu. Tetapi bagi saya, pembaca tidak tergiring begitu saja oleh Seand Munir ini, tetapi barangkali "terpedaya" oleh tulisannya yang menarik sekaligus penting. Selamat!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline