Lihat ke Halaman Asli

Pepih Nugraha

TERVERIFIKASI

Bergabung selama 26 tahun dengan Harian Kompas sejak 1990 hingga 2016.

Memposting Satu Artikel Cukup Sekali Saja, Jangan Lebih!

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="attachment_80485" align="alignleft" width="300" caption="Ilustrasi/by Admin (Shutterstock)"][/caption] Selaku admin, tadi pagi saya menerima laporan dari pembaca/penulis Kompasiana sebagai berikut: (Nama pelapor ada pada admin) melaporkan tulisan yang berjudul Meraungi Kawasan Pelacuran Geylang dengan alasan; pak admin yth, perasaan tulisan ini pernah tayang dulu di kompasiana. kok bisa tayang ulang sih? tp saya cari2 di tulisannya ASA, kok gak ada ya??? apa dia hapus dulu trus dipublish lg??? tolong diperhatikan ya mas walaupun saya baru, saya suka ngikutin kompasiana dr dulu thanks On: 2010/02/24 at 8:24 AM Memposting ulang (reposting)  tulisan di sebuah blog pribadi maupun blog sosial (social blog) seperti Kompasiana, memang bukan pelanggaran. Tidak ada pasal apapun di peraturan manapun yang menyebutkan reposting adalah pelanggaran. Akan tetapi, reposting tidak sesuai sopan-santun dalam berinternet (netiquette). Mengapa tidak selaras dengan netiquette?

  • Memposting ulang sebuah artikel/tulisan akan merugikan pembaca Kompasiana karena pembaca disuguhi artikel/tulisan copy paste (copas) yang tidak ada updating-nya.
  • Memposting ulang sebuah artikel/tulisan dengan menghapus artikel/tulisan lama mengorbankan pemberi komentar (komentator) pada artikel/tulisan lama tersebut, sehingga penulis bisa dianggap tidak menghargai pendapat orang lain.
  • Memposting ulang sebuah artikel/tulisan mengorbankan hak penulis lain untuk bisa tampil di 10 aliran artikel/tulisan terbaru.
  • Memposting ulang sebuah artikel/tulisan tanpa menghapus postingan lama akan menjadikan Kompasiana terisi oleh artikel/tulisan "polutif", karena memungkinkan penulis yang melakukan reposting bisa melakukannya berkali-kali tanpa batas.
  • Memposting ulang sebuah artikel/tulisan mengesankan penulisnya tidak memiliki ide/gagasan baru dan terkesan memaksa pembaca untuk mengonsumsi postingan usang tersebut.

Dari poin-poin di atas, memposting ulang dengan 100 persen copas tanpa melakukan updating akan merugikan baik pembaca maupun penulisnya sendiri. Solusinya sederhana, untuk apa melakukan reposting? Integritas dan wibawa sebuah tulisan/artikel akan dinilai pembaca sejauh mana tulisan/artikel itu memberi manfaat, menghibur, mendidik, dan mencerahkan. Saat ini anggota Kompasiana sudah mencapai 16.000 Kompasianer dengan 45.000 artikel yang termuat. Harapan kita semua, ke-45.000 artikel yang ada di Kompasiana adalah artikel utuh yang bukan hasil kloning atau copas, melainkan artikel utuh dan khas dengan kekuatannya masing-masing. Tentu saja admin Kompasiana pernah melakukan reposting untuk tujuan khusus, misalnya karena adanya acara diskusi atau kopdar yang harus berulang kali ditayangkan sebagai pemberitahuan, bukan sebagai sebuah artikel/tulisan. Sesama Kompasianer sudah seharusnya saling memberi masukan, saling mengingatkan, dan saling melaporkan jika dirasa ada postingan yang merugikan Kompasianer. Meminjam istilah Kompasianer Linda Djalil, kita ingin menciptakan sebuah Rumah Sehat Kompasiana, sebuah rumah maya yang terbebas dari polusi tulisan/artikel ulang dan copy paste. Memposting cukup sekali saja, jangan lebih! Rasanya ini imbauan untuk tidak melakukan reposting yang mungkin kita jadikan kampanye demi tetap sehatnya rumah Kompasiana ini.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline