"Mencintainya adalah hal terindah dalam hidupku dan ingin memilikinya adalah harapanku sejak dulu."
~ Muhammad Zidan Irfan~
Ku edarkan pandanganku ke penjuru arah Taman mencari sosok seseorang yang telah lama menempati ruang hatiku, akhirnya mataku menangkap sosok lelaki tampan itu. Dia tengah duduk sembari memejamkan matanya sepertinya dia nampak sangat kelelahan, dengan cepat ku berjalan ke arahnya. Saatku tiba tepat berada di depannya dia masih tetap diam, ku rasa dia tak menyadari kedatanganku akhirnya ku belai lembut pipinya.
"Ehh!" sepertinya dia sudah terbangun.
"Hai!" ucapku, saatku lihat matanya terbuka dan mulai menyadari kehadiranku.
"Aku merasa benar - benar sangat bingung. Hei kenapa dia, kenapa wajahnya seperti terlihat sangat marah? Apa aku ada salah padanya?" Gumamku bertanya - tanya dalam hati.
"Kamu kenapa?" tanyaku saat dia menatapku dengan sangat tajam, aku merasa takut.
"Kamu kenapa lama, kemana aja kamu?" tanyanya dengan nada ketus.
"Maaf tadi aku ada kelas tambahan, aku juga belum sempat ngasih tahu dan kabarin ke kamu. Kamu lama ya nunggunya?" tanyaku jujur karena merasa bersalah sudah membuatnya menungguku terlalu lama.
"Bohong!" tuduhnya dengan suara yang mulai naik satu oktaf.