Ada saatnya nanti aku harus pulang
Ke tempat, di mana aku dulu pernah tinggal
Semesta yang sering kurasai begitu hening, hidup dalam kesendirian masing-masing
Bintang-bintang yang hanya kulihat kerlip birunya saja
Atau yang dekat semburat kekuningan mengejar rembulan
Air mata selalu saja berurai ketika aku tiba-tiba merasa berada digenggamnya
Untuk hal yang entah, merasa berada bersama-Nya
Ia yang menyatu bersama semesta, seperti memelukku
Memberi kehangatan yang sunyi
Menyeka bulir yang terus menderas
Menenangkan, meyakinkan, aku aman di sana