Lihat ke Halaman Asli

Bank Indonesia Gagal Menjaga Kestabilan Nilai Rupiah

Diperbarui: 16 Agustus 2017   11:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bank Indonesia sebagai bank sentral di Republik Indonesia telah gagal menjalankan tugasnya dalam menjaga kestabilan nilai rupiah. Hal ini bisa kita lihat dari dua hal.

Pertama, nilai tukar Rupiah terhadap mata uang negara lain terutama Dollar Amerika masih melemah. Bank Indonesia sampai sekarang masih tidak mampu mengembalikan nilai tukar Rupiah terhadap US Dollar di bawah Rp 10.000,-. Malah, Bank Indonesia berkelit dan mengutarakan pembenaran bahwa itu karena mata uang Dollar Amerika menguat.

Kedua, nilai inflasi terus tinggi. Banyak barang-barang dan kebutuhan bahan pokok yang harganya sangat tidak stabil dan sering melambung tinggi. Dan harga-harga yang lain juga terus-menerus mengalami kenaikan meskipun tidak drastis. Namun, alih-alih berusaha mencegah inflasi, lagi-lagi Bank Indonesia beralasan bahwa ini di luar kekuasaannya, misal karena faktor kelangkaan, cuaca, dll.

Saya hanya ingin menyampaikan kepada seluruh karyawan Bank Indonesia bahwasanya Anda semua bekerja di Bank Indonesia itu mendapatkan gaji yang sangat tinggi. Jadi Anda harus menunjukkan kinerja kalian. Percuma saja, digaji tinggi tapi hasil kerjanya NOL BESAR. Apa saja yang kalian lakukan selama ini, kok sepertinya tidak ada hasil konkritnya. Jika Anda tidak serius bekerja di Bank Indonesia, masih banyak kok orang yang jauh lebih cerdas dan sungguh-sungguh dari Anda yang siap dengan sukarela menggantikan Anda meskipun digaji lebih kecil. Kerja yang benar. Jangan main-main. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline