Lihat ke Halaman Asli

Harga BBM Bersubsidi Naik, Pegawai Pertamina Senang

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Sudah dipastikan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi atau premium naik per tanggal 01 Maret 2015 sebesar Rp 200,- (dua ratus rupiah).

Siapa yang diuntungkan dari kenaikan harga BBM bersubsidi ini?

PT Pertamina (Persero) adalah pihak yang paling diuntungkan karena kenaikan harga BBM bersubsidi berarti profit/laba/keuntungan akan semakin besar.

Bisa jadi Pertamina mencari keuntungan sebanyak-banyaknya hanya untuk membayar gaji/upah/penghasilan karyawannya setiap bulan. Seperti yang kita tahu, pendapatan bulanan pegawai Pertamina sangatlah fantastis. Untuk level freshgaduate saja, gajinya bisa mencapai Rp 8.000.000,- (delapan juta rupiah). Belum yang sudah level senior. Apalagi jumlah pegawai Pertamina sangatlah banyak di seluruh penjuru Indonesia.

Tidak ada yang tahu pasti, kecuali Pertamina, berapa biaya/cost produksi BBM per satu liternya. Sangat mungkin Pertamina menjual mahal BBM mereka hanya supaya bisa menggaji mahal karyawannya. Sehingga, negara pun perlu menyubsidi BBM supaya harga BBM terjangkau bagi rakyat Indonesia.

Gaji tinggi tidak masalah asalkan diiringi dengan kinerja yang sangat baik.

Tapi nyatanya, kinerja Pertamina seperti itu-itu saja. Tidak ada terobosoan yang istimewa. Harusnya dengan gaji yang amat sangat sedemikian tinggi sekali itu, Pertamina bisa mengelola bisnis usahanya dari hulu hingga hilir.

Pertanyaanya, ngapain saja pegawai Pertamina selama ini??? Pertamina sudah lama berdiri tapi belum bisa mandiri. Pertamina masih mengandalkan perusahaan minyak asing untuk eksplorasi minyak. Pertamina juga belum bisa menemukan cadangan minyak baru sehingga Indonesia tidak perlu impor minyak lagi.

Wahai karyawan Pertamina! Sadarlah, kalian itu pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga kalian harus melayani masyarakat. Jangan maunya cuma gaji gede tapi kinerja melempem.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline