Oleh : Akhmad Fauzi,S.Pd
Hari ini, aku menunggumu dalam derap yang meresah dalam degub yang tak beraturan
Segalanya akan indah pada waktunya, hanya saja, aku tak kuasa menahan diri
Satu hari, bagai satu abad, bahkan seratus abad lamanya
Serupa kemarau yang berlumut, serupa hujan yang tak henti - henti
Mendera dalam sebuah arti, bahwa inilah proses yang harus dijalani
Kuikuti saja, walau aku sadar, ini yang pertama kali
Hanya untaian dedoa, yang mampu kusematkan dalam - dalam untukmu
Setiap barisnya, berisi harapan - harapan terbesar
Hingga pada waktunya, segala tanya tak lagi butuh jawaban
Pamekasan,10/12/2018