Lihat ke Halaman Asli

Penyair cilik

Pelajar sekolah

Rintik Maaf di Sungai Hujan

Diperbarui: 17 Mei 2024   23:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Setetes air mata turun seperti embun kesedihan di pipi

Membanjiri segala kenangan yang terpendam didasar hati

Mengalir seperti arus sungai yang tak kenal henti

Seolah membiarkan sungai asin membanjiri reruntuhan yang terluka didalam hati

Hati terombang-ambing dilautan kegelisahan

 seperti layar yang tak mantap, jika tak dihiasi oleh

 kata maaf yang seharusnya menjadi penyejuk angin di tengah badai penyesalan

Sebagai layar yang air yang mengalir, maaf mengubah keadaan dengan penuh kelembutan

Dalam ironi kehidupan, maaf adalah sinar pelita

Yang terus menerjang abadi dalam hati

Maaf bagai hujan lebat, yang mengalir dengan lembut, 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline