Lihat ke Halaman Asli

Komentar-komentar dari Akun yang Menyulut SARA

Diperbarui: 25 Oktober 2015   08:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya sering membaca artikel di kompas artikel apa saja yang menarik untuk dibaca, terutama untuk section International, banyak artikel artikel yang bermanfaat isinya untuk dibaca tapi yang membuat saya marah adalah komentator komentator yang amat sangat rasis dan kotor kata katanya, seharusnya pihak media kompas menghapus dan memblokir account dari orang orang yang ingin menghancurkan dan membuat kerusuhan di NKRI.

    Beberapa contoh akun kotor dan menyulut kemarahan etnis agama tertentu adalah account milik :

1. "kami ingin ngesek dengan 72 bidadari" Siapa pemilik account ini ???

account ini sangat kasar dan kotor dalam mengeluarkan kata kata, selalu isi komentar nya menghina dan menjatuhkan martabat orang islam, orang ini jelas ingin membuat dan menyulut kerusuhan antar agama di indonesia, orang ini tidak suka menerima perbedaan antar agama di indonesia, orang ini ingin sekali menggangu stabilitas negara dengan cara membenturkan perbedaan antar agama.

Salah satu koment nya yang kami copy paste dari orang tersebut adalah :

"Di mana mana emank ngebisnisin batoe memank mengandung resiko tinggi, contoh tuh di tanah yg katanya suci (Mekkah), batoe item di sembah sembah booo, di cium ciumin lagi + muter muter ngelilingi tuh batoe"

koment ini diambil dari artikel yang berjudul : "Bisnis giok jadi pemicu konflik bersenjata di myanmar"

ini adalah koment yang menyinggung dan menyulut kemarahan orang islam, akan sangat berbahaya kalau sekiranya media kompas tidak menghapus dan memblokir ip address orang ini.

saya kira pihak media kompas harus pro aktif untuk segera menghapus dan memblokir account orang tersebut dan menindak lanjuti ke divisi cybercrime mabes polri untuk kasus kejahatan SARA tersebut. Sekian.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline