Kemampuan menulis anak Indonesia termasuk rendah dibandingkan dengan kemampuan menulis anak-anak seusianya di negara lain. Hal itu terlihat salah satunya dari jumlah buku anak yang ditulis oleh anak-anak di Indonesia dibandingkan di negara maju. Jumlah penulis anak (yang masih anak-anak) masih sangat minim. Sebagian besar buku anak di Indonesia ditulis oleh orang dewasa.
Beberapa penerbit berupaya memacu minat anak untuk menulis. Yang paling berhasil adalah grup Mizan dengan komunitas KKPK ( Kecil Kecil Punya Karya) yang kemudian disusul oleh komunitas serupa dari grup yang sama tapi dari lini penerbit berbeda yaitu PCPK (Penulis Cilik Punya Karya). Sejak munculnya perhatian penerbit tersebut, maka lahirnya sejumlah penulis cilik dengan karya-karya orisinalnya. Meski demikian, jumlah penulis cilik di Indonesia belum juga memadai.
Nah jika Anda memiliki anak yang berminat di bidang tulis menulis atau membuat anak Anda lebih mahir menulis, ada beragam cara yang bisa dilakukan. Silakan simak tips-tips di bawah ini.
1. Tumbuhkan dulu minat membacanya. Bagaimanapun membaca adalah salah satu cara terbaik untuk mengisi kepala anak dengan beragam informasi dan pengetahuan positif. Semakin banyak buku atau materi yang dibaca semakin banyak isi kepala anak, yang dapat dituangkan dalam bentuk tulisan. Membaca menjadi kunci keberhasilan dalam menulis.
2. Biasakan berdiskusi. Sebagai orang tua, biasakan melakukan diskusi dengan anak dalam berbagai hal dan bidang. Untuk itu, Anda sebagai orang tua harus memiliki wawasan memadai agar dapat berdiskusi dengan baik. Kebiasaan berdiskusi ini akan memacu otak anak terus berkembang dan membiasakan diri mengekspresikan pendapat sedini mungkin.
3. Bermain bahasa. Dasar dari menulis adalah bahasa. Maka, kita harus mengajarkan anak bagaimana bahasa yang baik dan benar serta komunikatif. Tidak mudah. Tapi kita harus tetap memperkaya kosa kata karena anak-anak akan belajar langsung dari kita sebagai orang tuanya. Selain dari bahan bacaan, sumber utama kosa kata anak-anak berasal dari orang tuanya. Pernahkah Anda ditanya oleh anak, “Pah/mah… kata ini artinya apa?”
4. Rutin kunjungi toko buku atau perpustakaan. Kegiatan ini mengasyikkkan karena memberikan kebebasan kepada anak untuk memilih buku yang diinginkannya. Kegiatan ini juga memberikan dampak kepada anak untuk menghargai buku dan ilmu pengetahuan.
5. Latihan menulis. Tidak bisa tidak… memang harus rajin berlatih menulis untuk meningkatkan kemampuan menulis anak. Tidak perlu yang rumit. Cukup biasakan anak menulis apa saja yang dialaminya sehari-hari. Artinya, sebuah diari atau buku harian sudah cukup untuk meningkatkan kemampuan menulis anak. Pada level berikutnya, biasakan mengemukakan pendapat lewat tulisan.
www.dodimawardi.wordpress.com
www.sekolahmenuliskreatif.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H