Lihat ke Halaman Asli

Off The Record

Diperbarui: 24 Juni 2015   21:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Penulis diundang oleh Mabes Polri dalam rangka .... (Sengaja penulis kosongkan agar pihak-pihak yang terkait tidak merasa terusik).

Seminar yang dilaksanakan bertujuan untuk memberikan "wawasan" dan "penyegaran" kepada para reporter, wartawan media cetak dan televisi, serta tidak ketinggalan para wartawan bodrex dan penulis lepas atau para pengamat di negeri ini. Duh, betapa banyaknya pengamat di negeri ini?. Apa yang luput dari pengamatan nya para pengamat?.

Pembicara dari Mabes Polri mengisahkan tentang kehebatan dan kepiawai-an anggotanya dalam mengungkap, membongkar lalu menangkap jaringan terorisme di negeri ini.

Para pendengar sudah mulai 'ngantuk dan jenuh. Wah, Rehat kopi atau coffee break masih lama?. Pikir penulis. Mulut sudah asem dan pikiran tambah mumet di jejalin doktrin-doktrin tentang betapa pentingnya Hankamnas demi keutuhan NKRI.

Disela-sela kejenuhan para pendengar. Salah seorang wartawan kritis langsung saja menyahut ; "Bagaimana dengan kasus Munir?. Kasus penculikan-penculikan lainnya, kenapa belum bisa diungkap?."

Lampu ruangan tiba-tiba padam.
"Aaargh!. Gubrak! Auuuuw!." Suara hiruk pikuk dari tengah ruang sidang. Seperti suara orang yang terkena pukulan.

"Bukan!, bukan kami,Pak!. Bukan saya yang bertanya tadi!."

Lampu ruang menyala kembali.
Orang yang menyanggah tadi kemudian di papah,lalu diboyong oleh dua orang berbadan tegap dan berkepala cepak.
"Auuuw!." Orang yang digiring itu nampak kesakitan sambil mengelus-elus pipinya yang memar.

"Maaf ya bapak-bapak, ada "kesalah pahaman" sedikit, bapak tadi belum dipersilahkan bertanya... Eh, malah bertanya!. Jadi merusak "skenario" seminar yang sudah kami buat!." Kata sang pembicara mencoba menjelaskan.

"Dan kejadian yang "memalukan" tadi tolong "off the record" ya... Kalau sampai "bocor", Identitas bapak-bapak yang ada di ruangan ini sudah kami catat!." Kata si pembicara lagi.
"Diminta kerja sama bapak-bapak semua demi menjaga keutuhan NKRI, bagi yang membocorkan bisa dikenai tuduhan subversif!."

Penulis melirik ke arah sebelah. Wartawan itu nampak kaku wajahnya, keringat dingin deras mengucur dari pelipisnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline