Pandemi COVID-19 begitu besar dampaknya bagi dunia pendidikan, dalam rangka memutus rantai penularan virus, maka pembelajaran yang biasanya dilakukan secara tatap muka di sekolah, mengalami pergeseran menjadi belajar dari rumah dengan memanfaatkan berbagai jenis aplikasi seperti ruang guru, classroom, zoom, google doc, google form, maupun melalui whatsapp group. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran berbasis online mampu meningkatkan kemampuan di bidang teknologi.
Kegiatan belajar dapat berjalan baik dan efektif sesuai dengan kreatifitas guru dalam memberikan materi dan soal latihan kepada siswa, dari soal-soal latihan yang dikerjakan oleh siswa dapat digunakan untuk nilai harian siswa. Untuk anak sekolah dasar kelas awal (I sampai III) belum dapat mengoperasikan gawai maka dibutuhkan kerjasama antara guru dengan orang tua. Bagi orang tua yang tidak bisa mendampingi anak dalam belajar karena kesibukannya bekerja atau kegiatan lainnya, orang tua akan diberi jadwal belajar khusus agar anak bisa belajar seperti siswa yang lainnya. Jadi, adanya kerjasama dan timbal balik antara guru, siswa, dan orang tua yang menjadikan pembelajaran daring menjadi efektif.(Juliawan et al., 2021)
Pembelajaran daring pada masa pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap kemampuan anak, seperti kemampuan berpikir, bahasa, matematis, teknologi, komunikasi, fisik, dan ibadah. Peningkatan kemampuan terbesar terdapat pada kemampuan teknologi, Adanya pendampingan orangtua, monitor guru, dan strategi penyampaian materi dan tugas siswa terhadap proses pelaksanaan pembelajaran daring sangat diperlukan untuk memaksimalkan peningkatan kemampuan pada siswa serta untuk mengurangi penurunan kemampuannya.(Gularso et al., 2021)
Terdapat dampak positif dan negatif dari pembelajaran online yang diterapkan oleh setiap sekolah dalam menghadapi virus Corona. Kegiatan belajar mengajar secara online / daring memiliki efek yang bagus terhadap pembelajaran anak usia SD/MI, karena anak bisa mengenal dan belajar lewat online dan dapat memanfaatkan teknologi yang ada secara bijak dan lebih mengetahui bagaimana tata cara yang baik dalam menggunakan gadget atau media elektronik yang dapat membantu dalam pembelajaran online yang lainnya. Dampak negatif yang lebih besar tampak dari kegiatan belajar yang seharusnya dilaksanakan secara tatap muka, namun harus dilaksanakan secara daring tidak mampu menanamkan pendidikan yang berkarakter sosial serta pendidikan secara online juga dapat menimbulkan jiwa anti sosial yakni dapat membuat anak menjadi nyaman dengan dunianya sendiri dan acuh dengan keadaan sekitar. Pengawasan, pendampingan, dan peran orang tua sangat sangat penting karena anak usia SD/MI sendiri yang masih sangat membutuhkan bimbingan dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis online.(Risalah et al., 2020)
Dari ketiga penelitian tersebut menunjukkan bahwa pendampingan orang tua sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar anak, di samping guru sebagai sumber belajar pastinya harus mau bersahabat dengan teknologi agar mampu melakukan pembelajaran berbasis online.
Referensi :
Gularso, D., Suryantari, H., Rigianti, H.A., Martono, 2021. Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Kemampuan Anak Usia Sekolah Dasar. J. Pendidik. DASAR Nusant. 7, 100–118. https://doi.org/10.29407/jpdn.v7i1.15890
Juliawan, I.W., Bawa, P.W., Qondias, D., 2021. Dampak Covid-19 Terhadap Implementasi Pembelajaran Daring Di Sekolah Dasar. J. Ilm. Pendidik. Citra Bakti 8, 157–169. https://doi.org/10.38048/jipcb.v8i2.342
Risalah, A., Ibad, W., Maghfiroh, L., Azza, M.I., Cahyani, S.A., Ulfayati, Z.A., 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Kegiatan Belajar Mengajar Di MI/SD (Studi KBM Berbasis Daring Bagi Guru dan Siswa). JIEES J. Islam. Educ. Elem. Sch. 1, 10–16. https://doi.org/10.47400/jiees.v1i1.5
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H