Lihat ke Halaman Asli

Prioritaskan Kesejahteraan bukan Kemerdekaan

Diperbarui: 24 Juni 2015   07:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gubernur Papua sama repotnya dengan Gubernur DKI Jakarta. Bedanya cuma sampai sekarang pemberitaan masih Jokowi-Jokowi saja. Padahal sosok Gubernur Papua sebenarnya layak untuk diketahui khalayak umum lainnya, terutama perjuangannya menyatukan masyarakat Papua. Apa itu?

Sebagai sebuah provinsi yang keadaan topografinya masih sangat alami dengan masyarakat suku yang begitu banyak, Gubernur Papua Lukas Enembe memiliki rentetan tugas untuk menyatukan semuanya sepanjang masa jabatan. Titik fokus utama yang sedang diperjuangkan Gubernur Lukas Enembe adalah kesejahteraan.

Dalam berbagai pidatonya, hal yang sering disampaikan Gubernur Papua ini adalah kita merdeka dalam kesejahteraan. Lukas Enembe sangat menentang perjuangan organisasi Papua Merdeka, apalagi merelakan pembukaan kantor perwakilan OPM di Oxford. Bukti bahwa ucapan tersebut tidak sekedar isapan jempol semata adalah ketika sang gubernur membakar 18 ribu proposal bantuan masyarakat yang dianggapnya dilakukan oleh oknum tertentu untuk kepentingan pribadi.Dana untuk Papua tidak dibagikan berdasarkan formulir bantuan tetapi diserahkan berbentuk program yang akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu programnya adalah menghibahkan sejumlah proyek kepada Kamar Adat Pengusaha Adat Papua. Sejumlah proyek tersebut diantaranya pembangunan 13 ribu rumah yang tersebar di Bumi Cenderawasih.

Ini adalah sebagian upaya Gubernur Papua mengejar kesejahteraan Papua, bersama yang lainnya patutlah kita dukung. Terutama imbauan untuk meninggalkan keinginan merdeka, karena Papua memang diciptakan sebagai bagian dari Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline