"Semua yang ada di bumi itu akan binasa" Ar-Rahman Surat 55. Ayat 25
Setiap agama, kelompok, maupun orang lain, pasti memiliki caranya masing-masing untuk menilai seseorang.
Jikayang beragama Islan, mereka pasti tahu salah satu sholat yang sulit dilaksanakan adalah sholat subuh. Namun dari sholat subuh ternyata bisa menilai seseorang. Berikut opini pribadi yang akan juga ditinjau dari HI dan Psikologi
Alasan sholat subuh termasuk sholat yang sulit dilaksanakan karena waktu pelaksanaannya ketika fajar (sekitar pada pukul 4 -- 5 pagi). Dalam penemuan medis di barat, kita akan menemukan bahwa tidur yang berkualitas berada pada 6 -- 8 jam perhari. Yang berarti minimal dibutuhkan jam 10 malam untuk tidur ketika malam harinya.
Tapi tetap saja bisa memaksa bangun walaupun tidur diatas jam tersebut. Namun yang terjadi kemudian adalah rasa letih yang lebih dari biasanya (Kecuali mereka yang memiliki kebiasaan waktu tidur singkat)
Maka dalam sholat subuh dibutuhkan konsistensi dan pengaturan waktu yang baik bahkan dimulai dari hari sebelumnya.
"A good way to start a day is from a good morning"
Setiap hari yang baik pasti berasala dari pagi yang baik, sama seperti "Sesuatu yang baik pasti akan berbuah baik". Itu sudah menjadi hukum alam sejak manusia ada dan kita semua setuju itu.
Dalam psikologi, tepatnya dalam psikologi perkembangan, Istilah "Fresh Start" digunakan sebagai program pengajaran kepada anak diawal usia, dan hal ini pula yang sangat membentuk karakter dan inteletual anak semasa hidupnya nanti,
Dalam Hubungan Internasional, sebelum melakukan negoisasi, "First Impression" atau kesan pertama sangat penting untuk menciptakan negoisasi berjalan baik sampai pada masa mendatang (kesan pertama menjelaskan karakter, pribadi, dan maksud seseorang)
Kesimpulannya adalahb, hal yang pertama kali kita lakukan benar-benar sangat menentukan kita kedepannya. Memulai hari dengan perbuatan baik dengan menyembah Sang Pencipta.
Memabasuh wajah dengan air suci yang dingin dipagi hari, dan sholat dengan kemantapan hati.
Menyadarkan diri bahwa hidup hanya sekali, maka hiduplah yang berarti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H