Lihat ke Halaman Asli

Ihsan Iskandar

Seorang penulis yang tertarik akan politik, seni sastra, dan psikologi

Curah Logika Puisi | Tertipu Boneka

Diperbarui: 24 Desember 2017   09:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Menari dengan indah gemulai

Tahun baru dan lama pun terpikat karenanya

Gerakan sayu dan layu yang memikat

Semua terpana karena satu yang dipandang

Padahal diisekitarnya darah mengalir dengan deras

Teriakan memilukan gendang telinga layaknya tiupan ganas musim tropis

Cairan merah sudah menggenang sampai telapak kaki

Rasa tertegun semu memudari keebenaran hayati

kita dan mereka kurang membuka mata

tarian itu tak lebih dari untaian benang

tangan hitam gelap yang dimainkan maestro sambil tertawa

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline