Lihat ke Halaman Asli

penta ginting

karyawan suwasta

penting nya edukasi terhadap pasien sebelum sampling

Diperbarui: 21 Januari 2025   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

PENDAHULUAN 

Pembangunan kesehatan disuatu negara tidak dapat terlepas dari sistem kesehatan nasional. Sistem kesehatan nasional sendiri dapat kita lihat kualitas dan mutunya sendiri sejauh mana fasilitas serta pelayanan kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat umum dan pasien secara maksimal. Bidang pelayanan kesehatan wajib mampu memberikan pelayanan yang baik dan tentunya menjaga keselamatan pasien. Keselamatan pasien merupakan tanggung jawab bagi pihak pelayanan kesehatan karena dibutuh adanya kesadaran dan pengetahuan dari seluruh pihak yang terlibat. Pengabdian tenaga medis berkemajuan baik dimulai dari tenaga medis serta pada tenaga kesehatan lainnya, tentunya juga dari pihak pasien dan keluarga pasien. Keselamatan pasien ini merupakan hal yang umum yang sering dibicarakan saat ini. Dimana hal ini dianggap penting karena banyaknya laporan pasien atas kurangnya edukasi yang dilakukan kepada pasien. Berdasarkan data insiden keselamatan pasien RSUD Kota Bekasi dari bulan September 2015 sampai Maret 2016 ditemukan sebanyak 12,1% Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), 42,3% Kejadian Nyaris Cedera (KNC), 41,4% Kejadian Potensial Cedera (KPC). Dari data tersebut KNC merupakan kejadian yang sering terjadi, dari 42,3% KNC yang terjadi disebabkan oleh adanya kesalahan dalam mengidentifikasi pasien sebanyak 63,5% (Lunes Mutiara Cintha et al., 2016). Kesalahan karena kekeliruan identifikasi pasien terjadi di hampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan sehingga diperlukan adanya ketelitian identifikasi pasien. Identifikasi pasien ialah prosedur utama dalam keselamatan pasien yang harus dipenuhi terutama oleh setiap tenaga medis. Karena dengan edukasi dan identifikasi pasien yang benar maka pelayanan dan pengobatan terhadap pasien dapat berjalan sesuai dengan lengkapnya identifikasi pasien tersebut. Edukasi serta Identifikasi pasien dilakukan pada saat sebelum melakukan tindakan sampling atau keperawatan dan prosedur lainya, pengambilan darah, atau pemberian obat harus dilakukan edukasi serta identifikasi data pasien untuk memastikan uji klinis pasien. Cara identifikasi pasien yang benar yaitu dengan menyebutkan tanggal lahir, nama pasien, nomor rekam medis pasien. Namun nomor kamar atau tempat tidur tidak dapat digunakan untuk identifikasi pasien. Tujuan dari identifikasi serta edukasi pasien dengan benar ialah pertama, agar tidak adanya kesalahan atau kekeliruan antara data pasien dengan pasien yang akan di sampling. Yang kedua, untuk mencocokkan pelayanan atau pengobatan terhadap pasien tersebut. Proses identifikasi pasien harus dilakukan dari awal pasien masuk rumah sakit yang kemudian identitas pasien tersebut akan selalu dikonfirmasi oleh tenaga medis dalam segala proses yang dilakukan di rumah sakit. Hal ini dilakukan agar tidak ada terjadi kesalahan identifikasi pasien yang bisa berakibat fatal jika pasien menerima edukasi medis yang tidak sesuai dengan data dan kondisi pasien seperti, salah pengambilan darah bahkan salah tindakan medis. Aturan kebijakan dan prosedur identifikasi serta edukasi pasien harus dilakukan untuk berbagai pihak agar hasilnya dipastikan sesuai dengan data pasien tersebut dan juga dapat mengatasi berbagai permasalahan yang mungkin terjadi.  Dengan perkembangan jaman sekarang ini, kebutuhan dasar terhadap masyarakat meningkat secara alamiah seiring berjalanya waktu serta kebutuhan hidup masyarakat seperti aktivitas sosial, aktivitas ekonomi dan aktivitas pelayanan umum. Dari kondisi tersebut ini juga menuntut adanya pembangunan sarana dan prasarana pada suatu kawasan sekitar guna menjaga kelangsungan hidup masyarakat terutamanya di daerah perkotaan. Salah satunya yaitu pentingnya kebutuhan akan sarana kesehatan atau fasilitas dalam rumah sakit yang ada. Sebagai bentuk kebutuhan dasar manusia dalam mempertahankan keberlangsungan hidupnya khususnya didalam bidang kesehatan. Edukasi identifikasi serta fasilitas pelayanan kesehatan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat diantaranya memberikan pelayanan yang efektif, akurat, dan responsif serta edukasi kesehatan kepada masyarakat. Sebagai contoh untuk kita semua pada saat dimana adanya kebijakan dari pemerintah untuk memberlakukan physical distancing pada saat covid 19 terjadi, ini membuktikan dampak bagi masyarakat, salah satunya yaitu pelayanan didalam bentuk kesehatan. Saat ini yang terjadi didalam pelayanan kesehatan hampir semuanya berfokus pada pengobatan dan perawatan dari pasien Covid19 serta pemberlakuan physical distancing, tentunya hal ini sangat diperlukan edukasi identifikasi data pasien agar tidak terjadi kesalahan data yang terjadi pada saat penangganan terhadap pasien pada saat berlangsungnya pengobatan. Ini sangat berpengaruh pada edukasi  dan identifikasi dalam pelayanan kesehatan agar memberikan edukasi yang benar. Edukasi kesehatan ini dirasa sangat penting dalam pelayanan kesehatan yang diberikan agar dapat menimbulkan rasa saling percaya antara tenaga kesehatan dan pasien terutama dalam hal jaminan keselamatan pasien. Karna jika salah dalam edukasi identifikasi pelayanan tersebut sangat beresiko bagi pasien itu sendiri. Dikarnakan dengan adanya permasalahan tersebut, pihak STIKes cianjur, khususnya dalam mata kuliah Bahasa Indonesia memberikan atau melaksanakan kegiatan mengerjakan tugas membuat Artikel ilmiah ini agar mahasiswanya, lebih peduli dan fokus pada edukasi terhadap pasien dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Dalam memberikan edukasi terhadap pasien, pentingnya konsultasi dan edukasi pasien agar menjamin keselamatan pasien. Identifikasi dan edukasi pasien dengan pembinaan yang tepat dan sabar dalam penanganan pesien dalam segala kondisi yang ada serta prosedur yang benar dan tepat. Sehinga dapat menimbulkan rasa nyaman dan percaya antara tim medis dan pasien supaya setiap tindakan yang dilakukan berjalan dengan baik dan aman.

METODE 

Kegiatan pelaksanaan edukasi terhadap pasien diberlakukan pada semua warga negara merupakan semua kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, lansia, anak-anak serta balita yang dapat diwakilkan oleh orang tua pasien tersebut dalam edukasi pasien. Adapun Metode pelaksanaan telah diterapkan untuk mencapai tujuan dari program keselamatan ini adalah dimulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap evaluasi serta ketenangan saat mengedukasi pasien. Langkah edukasi yang dilakukan untuk mengidentifikasi pasien saat sebelum sampling yaitu, pertama berikan respon yang ramah dan senyum saat pertama kali kontak mata dengan pasien itu akan membuat pasien merasa lebih tenang dan nyaman. Lalu minta pasien untuk mengambil posisi yang nyaman saat sebelum sampling dilakukan, dan kita pun merasa nyaman untuk edukasi pasien saat sebelum sampling pada saat itu pula kita mengedukasi pasien dengan cara meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap pasien dan tangal lahir pasien, fungsinya agar kita dapat mencocokkan data pasien yang kita pegang sebelum sampling itu pasien yang sesuai. Setelah edukasi identifikasi pasien dilakukan dengan benar, barulah kita dapat melakukan samping kepada pasien tersebut. Disaat kita melakukan sampling kepada pasien kita harus sudah mempersiapkan peralatan dengan benar, setelah selesai pengambilan darah pasien dilakukan edukasilah pasien dengan cara memberitaukan bahwa hasil darah yang dilakukan atau hasil lab yang dilakukan akan selesai berapa lama dan akan dikirimkan hasil labnya kemana, contoh ya ke alamat email pasien atau bisa juga diambil berupa print out di tempat sampling berlangsung. Tetaplah bersikap tenang dalam kondisi apa pun saat melakukan sampling berlangsung, itu akan membuat pasien merasa lebih nyaman dan tenang. Hal ini lah yang akan menjadi pedoman atau prosedur yang harus tetap berjalan dengan baik dan terhindar dari kesalahan yang akan terjadi yang dapat menyebabkan kerugian bagi pasien tersebut maupun tenaga medis yang bersangkutan. Maka marilah kita selalu terapkan prosedur edukasi identifikasi pasien dengan baik dan benar saat sebelum sampling dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN 

Terkait penyampaian tentang pentingnya edukasi identifikasi pasien dalam keselamatan pasien dengan metode edukasi terlebih dahulu berhasil dilaksanakan dengan indikator peserta mampu memahami materi yang disampaikan secara umum. Selanjutnya, hasil pelaksanaan edukasi yang dilakukan di salah satu rumah sakit tempat saya bekerja berjalan dengan baik dan lancar hingga saat ini, itu semua berkat kecermatan tenaga medis dan ketelitian dan juga karna adanya kerja sama yang baik antara sesama tenaga medis dan pasien tersebut tentunya, hasil ini juga dapat di lihat dari minimya komplain dari pasien yang terjadi disana. Adapun Visi rumah sakit tempat saya bekerja adalah menyediakan pelayanan kesehatan dengan kualitas internasional dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat dalam skala nasional yang berlandaskan kasih, menjadi dasar bagi Hospitals untuk tanggap pada transformasi sosial yang dinamis di Indonesia. Edukasi dan identifikasi pasien melalui metode pemberian materi secara lisan dan video pembelajaran serta tanya jawab secara online melalui grup whatsapp juga berhasil dilaksanakan dengan indikator peserta mampu mengerti materi tentang prosedur pelaksanaan identifikasi pasien yang benar. Pasien juga bisa mendaftar ataupun bertanya melalui aplikasi whatsapp ke pihak rumah sakit secara online, Ini memudahkan pasien dalam mengakses pendaftaran ke rumah sakit serta memudahkan tim medis untuk mengedukasi pasien secara online. Jadi pasien juga merasa akan lebih mudah dalam mengakses kesehatan mereka, Tentunya juga untuk tim medis juga akan lebih leluasa dalam mempersiapkan diri maupun mempersiapkan peralatan yang akan dibutuhkan saat pasien tiba di rumah sakit.

SIMPULAN DAN SARAN

Pengabdian yang dilakukan kepada masyarakat dengan judul "Pentingnya Edukasi Pasien Saat Sebelum Sampling" yang dilaksanakan  disetiap rumah sakit ataupun pukesmas klinik diseluruh dunia sangatlah penting adanya, edukasi terhadap pasien ini juga dapat di infokan atau disebarkan secara online. Dengan pemberian edukasi secara online melalui grup whatsapp, maupun secara lisan tanya jawab virtual dan akses video pembelajaran. Jadi tidak ada alasan untuk kita sebagai tenaga medis untuk tidak menjalankan edukasi identifikasi pasien terlebih dahulu saat sebelum melakukan sampling dilakukan. Hasil dari edukasi ini yaitu diantaranya tenaga medis kesehatan dan warga masyarakat sudah mampu untuk mengerti mengenai pentingnya menjamin ketepatan identifikasi pasien dalam pelayanan kesehatan, pemahaman tentang adanya kejadian yang tidak diharapkan serta prosedur pelaksanaan keselamatan pasien di fasilitas pelayanan kesehatan.

UCAPAN TERIMAKASIH

Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen Pengampu kami Ibu Aprilia Adawiyah, M.Pd yang sudah memberikan tugas ini dan mau mengajari kami tentang pentingnya mengedukasi pasien saat sebelum sampling dilakukan. Sehingga kami para mahasiswa bisa lebih memahami betapa pentingnya mengedukasi pasien terlebih dahulu saat sebelum sampling dilakukan. Begitu juga saya berterima kasih atas kerja sama tim medis dan teman teman yang sudah memberi masukan dan saran untuk pembuatan artikel ini. Tidak lupa pula saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada masyarakat sekitar atas kerja sama dan pengertiannya.

DAFTAR RUJUKAN 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline