Lihat ke Halaman Asli

Penta CahyaArum

Mahasiswa Universitas Airlangga

Mangain

Diperbarui: 18 Mei 2023   13:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pernikahan adalah momen yang sakral dan penting dalam budaya Batak di Indonesia. Selama acara pernikahan adat Batak, terdapat satu elemen yang menjadi pusat perhatian dan memainkan peran penting dalam menandai kehadiran pengantin, yaitu "mangain". Mangain merupakan sebuah prosesi dalam upacara pernikahan Batak yang melibatkan pengantin pria dan keluarganya untuk memberikan berbagai hadiah kepada keluarga pengantin wanita.

Prosesi mangain dimulai ketika keluarga pengantin pria, bersama dengan rombongan mereka, datang ke rumah keluarga pengantin wanita. Mereka membawa berbagai jenis hadiah, seperti uang, perhiasan, pakaian, kain tradisional Batak yang disebut ulos, atau barang berharga lainnya. Hadiah-hadiah ini merupakan simbol kekayaan dan penghargaan dari keluarga pengantin pria kepada keluarga pengantin wanita.

Setibanya di rumah keluarga pengantin wanita, mangain dimulai dengan sambutan hangat dan tarian adat Batak yang disebut "tortor".Tortor diiringi oleh alunan musik tradisional Batak yang semarak, seperti gondang atau suling. Kelompok rombongan pengantin pria bersama dengan penyanyi dan penari adat menghadirkan kesenangan dan semangat dalam suasana pernikahan. Musik tradisional seperti gondang Batak atau mangaririt sering kali mengiringi tarian dan menyertai prosesi mangain.

Selama prosesi mangain, keluarga pengantin pria secara simbolis menyerahkan hadiah-hadiah kepada keluarga pengantin wanita. Setiap hadiah diserahkan dengan penuh hormat dan diiringi dengan doa dan harapan baik untuk masa depan kedua mempelai. Keluarga pengantin pria juga memberikan hadiah khusus yang dikenal sebagai "ulos", sejenis kain tradisional Batak yang memiliki makna sakral dan penting dalam budaya Batak. Ulos memiliki makna simbolis yang mendalam, seperti persatuan, kesuburan, dan kebahagiaan. Pemberian ulos menunjukkan persetujuan dan ikatan kedua keluarga dalam ikatan pernikahan, serta sebagai simbol persaudaraan dan keharmonisan.

Prosesi mangain bukan hanya merupakan tindakan persembahan materi, tetapi juga simbolik dalam membina hubungan antara kedua keluarga. Ini mencerminkan nilai-nilai solidaritas, kerjasama, dan saling menghormati antara kedua belah pihak. Mangain juga menjadi bentuk pengakuan dan apresiasi keluarga pengantin pria terhadap keluarga pengantin wanita, serta sebagai tanda persetujuan dan pengikatan dalam ikatan pernikahan.

Selain sebagai simbol persatuan, mangain juga merupakan momen untuk memamerkan kekayaan dan keindahan budaya Batak. Hadiah-hadiah mangain dan ulos yang diberikan mencerminkan status sosial, kehormatan, dan kebanggaan keluarga pengantin pria. Ini juga menjadi ajang untuk memperlihatkan warisan budaya dan tradisi kepada keluarga dan tamu undangan.

Dalam kesimpulannya, mangain adalah prosesi yang memegang peranan penting dalam pernikahan adat Batak. Melalui mangain, nilai-nilai kekeluargaan, persaudaraan, dan penghormatan dijunjung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline