Hitam Masa Kecil
Aku menatap langit-langit triplek usang
Aku mengingatnya dalam kini kenang
Masa mereka bersenandung dengan riak
Menyanyikanku lagu lama cicak-cicak
Kala itu semakin berlalu usiaku beranjak dewasa
Giat memaksaku berlari kencang mengejar asa
Hiruk pikuk manusia nyaris tak nyaris menjegalku
Gelagar bahana riuh menggerogoti rasa kalbuku
Aku merangkak terhempas dalam kerentanan liku
Aku berjalan terseok-seok menapaki arah pulangku
Lampu tua sore di ujung jalan seakan mengejekku
Matahari bersembunyi membelakangi punggungku
Aku merindukan kala itu
Hari-hari dimana aku tidak takut apapun
Aku membayangkan kala itu
Rasa malu tak terbatas memberiku ampun
Aku bebas berlari hingga tumit kakiku terantuk
Aku bebas berlompat girang melawan kantuk
Aku bebas mengikuti angin berlalu penuh keluk
Aku bebas berteriak megah sampai terbatuk
Masa kecilku telah berlalu
Kini itu saja yang kuperlu
Hati menyesak penuh pilu
Seakan dipukul pakai palu
Masa kecilku seakan telah pergi
Jangan sampai merasa rugi
Semua itu kan datang lagi
Dalam harapan singsingan pagi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H