Lihat ke Halaman Asli

Kejadian Alam dan Pariwisata

Diperbarui: 17 Desember 2017   13:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. Pribadi

Negara kita, Indonesia, merupakan negara yang menyimpan keindahan alam yang sangat luar biasa. hampir setiap pulau di Indonesia menyimpan keindahan alam dengan keunikan masing-masing. Di pulau Sumatera misalanya terdapat danau Toba, di pulau Bali ada beribu pantai yang menawan, di pulau Jawa ada berbagai macam candi, di Pulau Flores ada danau Kalimutu dengan pemandangan air 3 warnanya.

Indahnya alam Indonesia merupakan bahan dasar dari berkembangnya pariwisata Indonesia. Banyak wisatawan asing yang datang ke Indonesia demi untuk menikmati keindahan alam yang tidak mereka dapatkan di negaranya.

Banyak tempat wisata kita yang tersohor di luar negeri karena dinobatkan sebagai salah satu tempat terbaik atas kategori-kategori tertentu. Kita mengenal Raja Ampat, sebagai surganya wisata bawah laut. Raja Ampat juga dinobatkan sebagai salah satu tempat terbaik di dunia jika mau menyelam dan melihat biota laut secara langsung.

Selain menyimpan  potensi keindahan alam, Indonesia ternyata juga menyimpan potensi bencana alam yang terkadang mengakibatkan kerugian yang sangat besar. Saya masih teringat dengan kejadian bencana Tsunami di Aceh pada tahun 2004, meletusnya Gunung Merapi di Jogja, dan yang baru-baru ini adalah meletusnya Gunung Agung di Bali.

Hampir sebagian besar bencana alam yang terjadi di Indonesia memberikan imbas terhadap sektor pariwisata. Meletusnya Gunung Merapi beberapa tahun yang lalu menyebabkan lumpuhnya sektor pariwisata di Jogja. Hunian hotel yang sepi, sewa motor jogja yang berhenti beroperasi, dan lain-lain. Meskipun meletusnya Gunung Merapi tidak berlangsung lama, akan tetapi imbasnya terhadap sektor pariwisata mencapai berbulan-bulan.

Sebelum Gunung Merapi memuntahkan laharnya, telah terdapat kekhawatiran oleh wisatawan akan terjadinya bencana sewaktu-waktu. Hal ini membuat orang-orang yang sebelumnya telah berencana untuk berlibur di Jogja menjadi membatalkan rencana tersebut.

Pada saat terjadinya letusan Gunung Merapi, mau tidak mau hampir semua sektor kegiatan berhenti, tidak peduli apakah pariwisata, pendidikan, maupun ekonomi. Semua tenaga dicurahkan untuk penanggulangan bencana akibat meletusnya Gunung Merapi.

Setelah berakhirnya periode letusan Gunung Merapi pun tidak serta merta aktifitas ekonomi dan pariwisata berlangsung secara normal. Perlu waktu bagi masyarakat untuk merasa yakin bahwa Jogja telah aman dari amukan Gunung Merapi.

Demikian halnya dengan kejadian meletusnya Gunung Agung di Bali pada bulan November ini. Meskipun letak Gunung Agung yang jauh dari lokasi wisata, tetap saja memiliki imbas yang tidak ringan. Bahkan berimbas terhadap pariwisata di Pulau Lombok yang notabene berada lumayan jauh dari Gunung Agung.

Dampak yang paling terasa dari meletusnya Gunung Agung adalah banyaknya pembatalan penerbangan dari dan ke Bali atau Lombok selama beberapa hari. Hingga saat ini tidak ada informasi korban jiwa dari meletusnya Gunung Agung, akan tetapi abu Vulkanik yang dimuntahkannya sangat mengganggu lalu lintas penerbangan.

Dikarenakan bandara merupakan salah satu pintu utama masuknya wisatawan ke Pulau Bali dan Pulau Lombok, bisa dibayangkan bagaimana pengaruhnya terhadap pariwisata di kedua tempat tersebut. Ditambah lagi terjadinya letusan tersebut juga bertepatan dengan libur panjang yang biasanya merupakan saatnya pelaku usaha bidang pariwisata mendulang rupiah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline