Lihat ke Halaman Asli

Penina Salawane

Syukur, Sabar, Ikhlas

Rindu untuk Ibu

Diperbarui: 20 April 2020   17:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu untuk ibu

Hari masih pagi

Kokok ayam masih terdengar

Udara pagi menebar rasa dingin

Deru kendaraan lalu lalang terdengar berisik tak kenal waktu

Ku berdiri terpaku, menatap kejauhan

Terhampar pegunungan menjulang tinggi

Seakan bersaing menggapai langit

Aku mendesah perlahan

Keadaan yang melanda

Membuat jarak dekat terasa sangat jauh

Apalagi terpisah oleh lautan luas

Kuteringat dirimu, ibu

Rambutmu telah memutih dengan langkah yang jauh dari gesit

Termakan usiamu yang makin banyak 

Ku ingin bersua, namun kondisi tak berpihak

Membuat hati menjerit tanpa kata

Kuraih handphoneku 

Dengan segenggam asa yang selalu ada

Mendengar suaramu yang masih jelas dalam bernada

Tergambar nyata dipelupuk mataku

Senyum sumringah tulus tanpa palsu 

Tanda keiklasan yang tak lekang oleh waktu

Kurindu dengar doamu yang terucap tiada henti

Kurindu dengar nasehatmu…kurindu dengar teguranmu

Yang menempaku menjadi pribadi yang bersyukur

Oh ibuku, kurindu dirimu

Sehatlah selalu, bahagialah selalu

Aku yakin, restumu akanselalu mengiringi langkahku

Penina AS, 20042020




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline