Lihat ke Halaman Asli

Ada Mereka di Hatiku (Part 7)

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

"tak ada yang abadi, tak ada
yang abadi...." Ringtone
ponsel menyadarkan aku dari lamunku.

"Kak, masih di jalan ya?",
Dinda adik angkatku yang
paling besar.

"Iya, lagi di Terminal Grogol. Ada apa Dind?", tanyaku balik.

"Ini kak, adik-adik sudah
laper. Tapi, tadi sudah Dinda
bilang tunggu kakak dulu."

"ooh, ya sudah suruh adik-
adik makan duluan. Mungkin kakak nyampenya masih lama."

"Baik kak.", Dinda pun
menutup teleponnya,
sementara aku beranjak dari Terminal dengan pikiran menerawang.

***

Siang, saat jam makan siang
tiba. Langkahku entah
mengapa agak sedikit
gemetar, padahal biasanya
biasa saja saat memasuki
meja kerjanya Rei. Rei dari jauh sudah tersenyum padaku
sambil merapihkan berkas-
berkas yang berantakan.

"hei Rei, masih sibuk ya?",
kusapa sambil membantunya merapihkan.
"eh, Abi. Ngga kok tinggal
beres-beres aja. Kenapa bi?", jawabnya sembari tak lupa ia melontarkan senyum merah jambunya.

"Hmm... Makan yuk?" ajakku
"Yah udah kenyang bi, tuh
abis ngabisin biskuit sebungkus dan 2 apel
hehehe..." kata Rei sambil
menunjukan plastik bekas
biskuit.

"Terus kamu mau ngapain? Di kantor aja."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline