Lihat ke Halaman Asli

Self Protection in the Kost

Diperbarui: 24 Juni 2015   15:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konon katanya, Malang juga disebut-sebut sebagai kota pendidikan. Oleh karena itu, saya memilih untuk kuliah di salah satu universitas negeri di kota ini. Sejauh yang saya amati, lembaga pendidikan tumbuh berjamuran, terutama universitas swasta. Hal ini kemudian diikuti oleh bertambah banyaknya rumah yang oleh pemiliknya sengaja dibuat kos. Sejumlah kamar yang ada di rumah tersebut disewakan untuk ditinggali oleh orang/pelajar/mahasiswa dengan tarif yang ditentukan berdasarkan lamanya tinggal (biasanya bulanan atau tahunan). Setelah melakukan transaksi pembayaran barulah seseorang bisa menempati kamar yang diinginkan.

Sebagai anak kos, saya pernah mengalami hal yang tak menyenangkan. Singkat cerita, telepon genggam saya dicuri oleh maling. Kala itu, memang sedihnya sampai tiga hari lebih. Hahaha…. Namun, barulah saya menyadari itu merupakan teguran bagi saya agar selalu waspada dan menjaga keamanan akan barang-barang berharga dimanapun berada, terutama di kos-an.

Sebelum Anda-anda yang kos bernasib seperti saya, kehilangan barang berharga, ada baiknya kita perkuat basis keamanan diri maupun barang-barang berharga kita. Berikut ini cara praktis hidup aman di kos.

1.Lapor RT setempat

Setelah disepakati tinggal di kos tersebut, sebaiknya kita meminta pemilik kos untuk mengantarkan kita ke rumah ketua RT setempat. Kita minta ijin untuk tinggal di kampung tersebut. Selain menyerahkan foto copy KTP, ada baiknya kita jelaskan pula maksud kita tinggal di kos-an tersebut. Sebab pihak RT pun merasa perlu mengetahui siapa saja pendatang baru di kampung itu, darimana asalnya, apa keperluannya dan sebagainya. Dengan begitu, setidaknya kita bisa ikut menguatkan sistem keamanan “1 x 24 jam tamu harap lapor”. Tentunya ini akan berdampak pada keamanan di tempat kos kita.

2.Amankan kamar

Yang pertama kita lakukan, yakni memasang dobel kunci untuk pintu kamar. Selain kunci slot yang terpasang, kita perkuat dengan memasangi gembok pada pintu. Setelah dipasang pengaman di pintu, kita pasang pengamanan juga pada lemari atau pun tas. Untuk tas perlu pula dipasang gembok.

Ketika akan keluar kamar, pastikan tas, lemari, ataupun pintu telah terkunci. Begitu pula ketika akan tidur, pastikan barang-barang berharga pada posisi yang aman. Laptop misalnya, kita letakkan di tas yang telah dipasangi gembok kemudian taruh di lemari yang bergempok pula. Ingat, tindak kejahatan bisa terjadi bukan hanya karena ada niat, tapi juga adanya kesempatan untuk melakukan hal tersebut.

Dan apabila kita akan pergi beberapa hari, misalnya, ada baiknya kita berpamitan pada teman sekosan atau ibu kosnya. Dengan berpamitan kepada orang-orang sekitar, kita sekaligus minta bantuan, menitipkan keamanan kamar kos pada mereka. Selain itu, bila dirasa kawatir terhadap keamanan barang-barang berharga, barang-barang tersebut bisa dititipkan langsung ke pemilik kos atau kita bawa saja. Sebab sangat berisiko meninggalkan barang berharga di kamar yang kosong penghuninya.

3.Waspadai teman yang datang

Siapa saja yang datang di tempat kos, sudah seharusnya kita jaga jarak dengan mereka alias waspada mode on. Mari eling lan waspada. Hilangnya barang di dalam kos bisa jadi akibat kealpaan atau kecerobohan kita dalam berteman. Lebih baik lagi jika kita tahu rekam jejak masing-masing dari teman kita yang berkunjung. Dengan begitu, kita tak perlu terlalu curiga pada siapa saja. Sebab kecurigaan yang terlalu akan membuat kita selalu berprasangka buruk pada setiap orang. Akibatnya, kita akan dihantui oleh rasa ketidakamanan dan ketidaknyamanan di tempat kos. Padahal yang kita butuhkan rasa aman dan nyaman.

4.Berupaya rendah hati.

Rendah hati atau kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri, jauh dari rasa menyombongkan diri. Ini yang perlu kita tumbuhkan dalam pribadi kita sebagai anak kos ataupun sebagai manusia sosial.

Berbagai orang berlainan karakter, budaya, agama, daerah, serta bahasa berkumpul dalam satu rumah kos. Ini sangat rawan konflik. Jika terjadi konflik, tentunya keamanan diri atau kemanan barang pu terancam. Untuk itu, alangkah baiknya kita berupaya rendah hati pada sesama. Misalnya, dengan cara tidak menyombongkan diri, tak suka pamer harta yang kita punya, selalu menghargai pendapat, saran dan kritik dari teman, senantiasa berani mengakui kesalahan bila terjadi perselisihan dengan teman sekosan, dan lain sebagainya. Dengan menonjolkan sikap rendah hati, kita akan menjadi pribadi yang disenangi oleh orang. Dengan begitu, kita semakin punya banyak teman. Sehingga ini akan berdampak positif pada keamanan dan kenyamanan tinggal di kosan.

Demikianlah, apa yang saya namakan Self Protection In The Kost. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline