Lihat ke Halaman Asli

Pengusaha Muda

mencoba menjadi pengusaha

Mengapa Harus Berinvestasi?

Diperbarui: 13 Mei 2019   16:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Jumlah investor pasar modal yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) telah mencapai 1,61 juta per akhir 2018. Jumlah tersebut meningkat 44,06 persen dibandingkan dengan jumlah investor per akhir 2017.sejak muda Timothy Tandiokusuma telah sadar bahwa pentingnya berinvestasi sejak dini, maka sekarang ia berhasil mencetak asset under management sebesar Rp 1 Trilliun dan menjadi CEO Black Boulder Capital. Kembali ke topic utama tadi, apakah penting untuk berinvestasi? simak alasan pentingnya berinvestasi.

  • Inflasi

Dengan berinvestasi, kamu dapat menghindari inflasi di masa depan nanti. Sejalan dengan masih terjadinya perlambatan dan kemampuan pemerintah menjaga kondisi ekonomi di Indonesia. Investasi yang dapat mengatasi inflasi yaitu emas atau logam mulia. 

  • Cita-cita

Setiap orang tentu memiliki cita -- cita yang berbeda. Dengan pekerjaan dan penghasilan masing-masing, maka rencana jangka panjang disusun. Untuk mencapainya, ada yang mengandalkan uang pensiun atau hanya dengan tabungan rutin. Namun, dengan memiliki cita -- cita, kamu dapat memotivasi dirimu untuk mulai berinvestasi.

  • Pengendalian Diri

Dengan keinginan investasi demi masa depan, kamu bisa membatasi diri sehingga tidak larut dengan lifestyle yang dapat menyengsarakan kita di masa mendatang. Berinvestasi akan membantu mendisiplinkan diri, terutama dalam hal mengatur keuangan.

  • Mengembangkan kekayaan (aset) sebagai jaminan masa depan

Setelah memiliki tujuan keuangan dan cita -- cita, kamu pun mulai merencanakan keuangan untuk masa depan. Salah satu produk investasi yang bisa dipilih bagi masyarakat awam adalah reksadana. Produk investasi ini resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana yang telah terkumpul tersebut nantinya akan diinvestasikan oleh manajer investasi ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi, atau deposito.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline