Lihat ke Halaman Asli

Aku (pernah) Tidak Percaya Surga dan Neraka

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Aku tidak percaya bahwa surga dan neraka itu ada, sampai pada suatu hari seseorang menanyakan arti keadilan bagiku....

Apakah adil jika ada seseorang korupsi, mengambil hak orang lain dan setelah itu dia kabur ke luar negeri, bebas bersenang-senang dengan uang hasil korupsinya?

Apakah adil jika seorang pembunuh,  setelah ditangkap dia kabur dari penjara, dan bebas berkeliaran tanpa rasa bersalah kemudian hidup menjadi preman yang disegani dan hidup senang tanpa dihukum?

Apakah adil bila seorang pemerkosa  bebas berkeliaran dan mengulang perbuatannya dan terus mengulangnya tanpa tertangkap karena dia berkuasa dan banyak uang?

Setelah itu aku yakin pasti ada pembalasan untuk setiap perbuatan yang kita lakukan di muka bumi ini.. entah itu perbuatan baik ataupun buruk. Jika kita tidak menerimanya di dunia ini, kita pasti akan menerimanya setelah kita mati. Tidak akan ada definisi "baik" atau "buruk" jika tidak ada nilai dan akibatnya.

Setelah itu aku percaya surga dan neraka..

Setelah aku percaya surga dan neraka... 30 detik kemudian aku percaya adanya Tuhan.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline