Lihat ke Halaman Asli

Pemikiran Wilhelm Dilthley tentang Filsafat Bahasa

Diperbarui: 5 Juni 2022   12:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Tidak asing lagi bagi kita mendengar sebuah istilah filsafat dan Bahasa, masing -- masing dari istilah tersebut mempunyai arti sendiri. Tapi jika disatukan menjadi filsafat Bahasa apakah kalian pernah mendengar istilah tersebut? Apakah artinya menjadi berbeda? 

Maka disini kita akan sedikit membahasnya, tapi tidak secara umum melainkan mengambil dari sudut pandang seorang filsuf dari Jerman yang bernama Wilhelm Dilthey.

Untuk memahami bagaimana Wilhelm Dilthey berpendapat mengenai Filsafat Bahasa tertunya kita harus mengetahui apa itu filsafat Bahasa? Filsafat Bahasa merupakan sebuah gabungan dua istilah yaitu filsafat ilmu yang mengkaji pertanyaan -- pertanyaan dasar dan Bahasa suatu alat komunikasi yang digunakan manusia untuk bertukar pikiran.

Lalu apa makna dari filsafat Bahasa? Jika kita telaah dari segi Bahasa, karena filsafat merupakan ilmu yang mengkaji pertanyaan mengenai eksistensi, nilai -- nilai luhur, akal budi dan lainnya maka bisa diambil kesimpulan makna dari filsafat Bahasa adalah ilmu yang menyelidiki kodrat dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia serta dasar-dasar konseptual dan teoretis linguistik.

Setelah kita memahami definisinya, kita juga harus tahu siapa itu Wilhelm Dilthey? Dan bagamaiana cara dia berpikir? Wilhelm Dilthey adalah seorang sejarahwan, psikolog, sosiolog, siswa hermeneutika, dan filsuf Jerman. 

Dilthey dapat dianggap sebagai seorang empirisis, berlawanan dengan idealisme yang meluas di Jerman pada waktu itu, tetapi penjelasannya tentang apa yang empiris dan eksperiensial berbeda dengan empirisisme Britania dan positivisme dalam asumsi-asumsi epistemologis dan ontologis sentralnya, yang diambil dari tradisi-traidisi sastra dan filsafat Jerman.

Pemikiran empiris merupakan pemikiran yang menjudge segala sesuatu itu dengan indra mausia, apa -- apa yang bisa dirasakan atau terdeteksi oleh indra manusia maka diakui eksistensinya. Maka Wilhelm pun akan menyebut itu suatu kebenaran jika sudah pernah dia alami, karena dalam empirisme, kebenaran hanya dapat diperoleh melalui pengalaman.

Lalu kita kaitkan cara berpikirnya Wilhelm dengan filsafat Bahasa untuk memahami bagaimana pemikiran Wilhelm tentang filsafat Bahasa, jika membahas mengenai Bahasa sudah pasti akan berkaitan dengan indra manusia, maka tentu Wilhelm mengakui kebenaran eksistensinya Bahasa. Karena Bahasa diakui kebenaran eksistensinya oleh Wilhem, maka filsafafat Bahasa yang membahas kedudukan Bahasa bagi manusia itu sangatlah penting.

Karena dengan filsafat Bahasa kita akan tahu kedudukan dan arti dari keberadaan Bahasa tersebut bagi manusia, suatu hal yang diketahui nyata eksistensinya maka akan dipelajari sisi positif dan negative nya hal tersebut supaya manusia tahu bahwa suatu hal tersebut baik bagi kehidupan atau berbahaya bagi kehidupan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline