Lihat ke Halaman Asli

Pengamat Desa

Desa haru maju dan berdikari

Fokus Atasi Masalah Sampah, Desa Ini Layak Dapatkan Penghargaan

Diperbarui: 6 Juni 2019   06:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Salah satu desa yang tengah berkembang pesat di Indonesia saat ini adalah Desa Tumpang, Kabupaten Malang. Bagi pendaki atau penikmati alam bebas khususnya di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, desa ini tentu sudah tidak asing lagi.

Ya, Tumpang merupakan kawasan transit yang cukup potensial sebelum ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Seiring semakin banyaknya wisatawan yang hadir, sebagai kawasan penyangga, Tumpang ikut berbenah.

Banyak kawasan penyangga taman wisata yang tidak peduli dengan masalah sampah, namun tidak dengan Desa Tumpang. Dari tahun 90an, mengamati perkembangan desa ini menarik jika dilihat dari pengelolaan sampah.

Dulu kami sempat protes ketika terganggu oleh sampah yang ditempatkan di daerah kandangan, padahal kami melihat daerah ini adalah daerah potensial. Berada di daerah jalan raya persis. Beberapa tahun kemudian, respon  dilakukan oleh pemerintah desa Tumpang, yakni dengan memindahkan lokasi pembuangan sampah.

Beberapa tahun kemudian, sesuai dengan prediksi kami, daerah ini memang potensial. Kini tumbuh sebagai sentra bisnis, baik di bidang jasa maupun kuliner. Hal ini membuat Tumpang semakin siap dibandingkan dengan daerah lain sebagai kawasan penyangga.

Sebenarnya, Tumpang bukan satu-satunya tempat yang menjadi kawasan transit untuk mengunjungi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Bisa saja wisatawan memilih untuk lewat di Nongkojajar. Namun ternyata Tumpang memang lebih menggoda untuk disinggahi karena memang lebih menunjang, selain akses juga dari sisi kebersihan desa.

Keseriusan Tumpang untuk mengelola sampah tidak terhenti di urusan pemindahan lokasi tempat pembuangan. Pemerintahan desa juga berinisiatif untuk mengelola sampah dengan membangun hanggar yang berfungsi sebagai tempat pemilahan, sehingga sampah yang berpotensi untuk didaur ulang.

Tidak tanggung-tanggung, hanggar yang dibangun memiliki luas 1000 meter. Sekilas memang Tumpang seperti memiliki garasi pesawat ditengah perkebunan tebu. Kedepan kami akan mengulas soal hanggar yang konon dibangun dibekas lokalisasi ini.

Selamat untuk Pemerintah Desa Tumpang, salut dengan kinerja dan konsepnya. Selangkah lagi kami optimis Tumpang akan meningkatkan level menjadi desa maju.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline