Sejak beberapa tahun terakhir, ramalan para paranormal baik paranormal beneran maupun paranormal politik, terus menyeruak. Isinya macem-macem, mulai dari yang masuk akal, tidak masuk akal, sampai yang sangat menggelikan. Sebagian lagi, ramalan yang berisi nyerempet-nyerempet kekuasaan.Entah karena kebelet berkuasa, atau karena pesanan yang ingin berkuasa. Padahal, kalau ramalan mereka terbukti, yang rugi paling awal adalah masyarakat.
Adian Napitupulu, sosok yang tidak asing di kalangan aktivis mahasiswa tahun 1998. Dialah salah satu motor gerakan demonstrasi mahasiswa yang sukses menggulingkan Soeharto. Kalau tidak salah ingat, Adrian inilah gegedug-nya Forkot (Forum Kota), kelompok mahasiswa yang paling keras berdemonstrasi saat itu. Entah kenapa, kali ini Adian berubah menjadi paranormal dengan meramalkan usia pemerintahan SBY. Kata Adian, pemerintahan SBY akan berakhir pada pertengahan tahun ini (2013).
Mungkin Adian tidak belajar kepada sejumlah paranormal lainnya yang gagal membuktikan ramalannya. Padahal kapasitas paranormal lainnya jauh lebih hebat dibanding mantan aktivis ini. Permadi misalnya. Paranormal yang politisi ini meramal SBY akan jatuh pada tahun 2012. Ramalannya jelas bermuatan politikk karena dia adalah politisi. Hasilnya? Sampai sekarang SBY masih bertahan. Ramalan Permadi, ngawur. Padahal ketika meramal, dia dengan sangat yakinnya menggambarkan apa yang menyebabkan SBY jatuh.
Beberapa kalangan lainnya menghubung-hubungkan kejadian saat ini dengan ramalan Jayabaya. Yang pas dicocok-cocokan, yang cocok dipas-paskan. Yang tidak cocok, tetap dipas-paskan. Akan ada ini akan ada itu. Begini dan begitu. Aneh bin ajaib, banyak orang yang percaya. Ada paranormal yang disebut Mbah Bus, sepakat dengan Permadi. Dengan sejumlah argumentasi yang lebih hebat daripada rencana Tuhan, paranormal itu dengan gamblang menyebutkan alasan kejatuhan SBY.
Apakah semua itu terbukti? Masih percaya kepada paranormal-paranormal tersebut? Apalagi paranormal politik yang memprediksi sebuah peristiwa hanya untuk kepentingan kelompok politiknya saja. Jika pemerintah runtuh sebelum masa jabatannya selesai, yang rugi pertama kali adalah masyarakat. Sementara sebagian politisi berpesta pora saling memperebutkan kekuasaan.
Hallah!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H