Lihat ke Halaman Asli

Ali Eff Laman

Penulis Lepas Bebas

Watak Komersial Layanan Kesehatan

Diperbarui: 29 Mei 2020   15:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEMPERTAHANKAN WATAK SOSIAL LAYANAN KESEHATAN DI KAWASAN KOMERSIL.

(Dari kisah nyata, sambil menunggu Abang Fwz berobat di klinik berwatak sosial, lahirlah kisah ini)

Dengan gedung yang megah seperti mall, ruangan yang nyaman seperti hotel, kecanggihan alat teknologi ruang angkasa, serba computerize, sederet gelar keahlian petugas kesehatan seperti dosen di universitas.

Mampukah Rumah sakit mempertahankan watak sosialnya?

Disisi lain kebutuhan masyarakat atas layanan kesehatan yang berkualitas dan akses yang dekat dengan tempat tinggal kadang harus menomorduakan biaya yang harus dikeluarkan. Berapapun tarifnya, layanan harus tetap diperoleh..

Meski sebagian orang ada yang memaksakan diri untuk tetap mampu membayar..Demi menjaga semboyan "Kesehatan lebih utama ketimbang uang"..

Sebagian lainnya memilih layanan kesehatan berdasarkan kemewahannya..semakin mewah semakin ramai..maka layanan kesehatan dipenuhi orang-orang cengeng, yang perlu perhatian ketika mengalami "pilek ringan". Gayung bersambut pula layanan kesehatan butuh nutrisi dari orang2 sehat juga.

Tulisan ini melanjutkan sebuah catatan kecil setelah pulang dari poliklinik di salah satu rumah sakit di kawasan BSD tadi malam.

Saya membawa anak 7 tahun untuk memeriksa keluhannya, tanpa appointment, on the spot, datang ke poliklinik RS, akibat datang tanpa perjanjian jadi harus ikut antrian selama 5 jam. Daftar ke RS pukul 17.40 sore dan sekitar pukul 22.45 baru dilayani, diperiksa kurang dari 5 menit.

Memang modern, dokternyapun sdh tdk memegang pulpen utk menulis resep, semua serba computerize. Antar unit sudah terhubung dengan jaringan data. Singkat cerita, tagihan layanan dan obat 1, 2 juta...

Sami mawon dengan bulan lalu, di tempat berbeda masih di lokasi dekat kawasan hunian kami, ketika membawa bocah 7 tahun ini juga, perawatan gigi keroposnya di klinik praktek dokter gigi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline