Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian UMS

Berita tentang Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tim UMS Berikan Pelatihan Pengolahan Ikan Nila untuk Cegah Stunting di Desa Mulur

Diperbarui: 31 Oktober 2024   15:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas UMS

SOLO -- Program Pengabdian Kemitraan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) yang disponsori oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) memberikan pelatihan pengolahan ikan nila untuk penguatan ekonomi dan pencegahan stunting masyarakat desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo dengan tajuk "Inovasi UMKM melalui Potensi Lokal Wisata Desa Waduk Mulur untuk Pemberdayaan dan Pencegahan Stunting di Kecamatan Bendosari Menuju Indonesia Emas 2045".

Sebanyak 14 peserta yang terdiri dari 9 ibu-ibu PKK dan 5 anggota karang taruna, dari 9 dusun, mengikuti pelatihan pertama dari kegiatan yang dipimpin oleh Prof. Dr. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si., dosen Fakultas Geografi, pada Senin, (28/10) yang juga dihadiri oleh Turut hadir pula Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan 3 orang jajaran Direktur dan Manajer Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Pelatihan pertama ini menjadi langkah awal untuk memperkuat motivasi peserta dalam mempelajari dan meningkatkan keterampilan praktis agar menerapkan nilai-nilai ekonomi dan kesehatan berbasis kearifan lokal dalam menghadapi masalah stunting di Indonesia.

Dok Humas UMS

Kuswaji yang juga sebagai Kabid Pengembangan Persyarikatan, Lembaga Pengabdian Masyarakat & Pengembangan Persyarikatan (LPMPP) UMS menjelaskan pentingnya pemberdayaan ekonomi lokal melalui usaha kecil menengah (UMKM) berbasis sumber daya lokal sekaligus membantu upaya pencegahan stunting.

"Pelatihan ini adalah pelatihan pertama dari serangkaian panjang kegiatan mulai dari sosialisasi, Focus Group Discussion, pelatihan-pelatihan, pendampingan, hingga monitoring dan evaluasi serta diseminasi kegiatan yang mengatasi stunting dan mendukung Desa Wisata Mulur melalui topografi wisata dan produk olahan ikan untuk UMKM dan pencegahan stunting," papar Kuswaji Kamis, (31/10).

Pelatihan ini melibatkan Dwi Linna Suswardany, SKM, M.PH., dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan UMS dan Ketua Pusat Studi Penyakit Kronis UMS, sebagai narasumber utama.

Linna menjelaskan mengenai berbagai faktor risiko penyebab stunting serta dampaknya pada perkembangan anak dan masa depan Indonesia. Ia menekankan pentingnya asupan gizi seimbang, termasuk protein ikan yang dapat menjadi sumber pangan dalam menekan angka stunting.

Selain itu, Linna juga menekankan pentingnya keterlibatan seluruh elemen masyarakat, termasuk perempuan dan pemuda, dalam upaya pencegahan stunting.

"Ketika keluarga di desa kita memilih mengonsumsi ikan secara rutin, kita tidak hanya memberi anak-anak makanan bergizi, tetapi juga turut membangun masa depan yang lebih sehat dan produktif bagi bangsa. Dengan melibatkan UMKM berbasis ikan lokal, kita bisa menciptakan siklus kebaikan---pendapatan bertambah, kesehatan meningkat, dan kesejahteraan desa pun terangkat," jelasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline