SURAKARTA -- Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) berkolaborasi dengan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Sekolah Luar Biasa (SLB) Kabupaten Klaten menggelar Pelatihan Pembelajaran Mitigasi Bencana kepada Guru-Guru SLB Kabupaten Klaten dengan Joyfull Learning berbasis Virtual Reality.
Pembelajaran tersebut sangat diperlukan mengingat Kabupaten Klaten memiliki beberapa ancaman bencana yang tinggi, sedangkan siswa penyandang disabilitas merupakan salah satu kelompok rentan bencana.
Tim PKM UMS dipimpin oleh Siti Azizah Susilawati P.hD., dan beranggotakan Ika Candra Sayekti, S.Pd.,M.Pd,. Irma Yuliana, ST, M.M, M.Eng serta 3 mahasiswa berharap kolaborasi dari 4 program studi yaitu Pendidikan Geografi, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Teknik Informatika dan Teknik Informatika ini dapat lebih baik dan tepat sesuai keilmuan masing-masing.
Siti Azizah Susilawati mengatakan bahwa pengabdian kepada masyarakat ini mendapatkan pendanaan Hibah Kompetitif dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM) Tahun 2024 dan merupakan upaya nyata dari universitas dalam mewujudkan masyarakat tangguh bencana salah satunya siswa penyandang disabilitas.
"Pembelajaran yang menyenangkan dengan sentuhan teknologi diperlukan untuk menarik minat dan motivasi belajar siswa penyandang disabilitas mengingat pentingnya pendidikan mitigasi bencana bagi mereka," kata Ketua, Senin, (26/8).
Pembalajaran mitigasi bencana dengan VR, tambahnya, tidak dapat mengakomodasi terhadap semua jenis disabilitas sehingga tim PKM ini juga melakukan pelatihan dan pendampingan pembelajaran mitigasi bencana berbasis Teknologi Informasi yang lain yaitu dengan berbasis aplikasi Sipakdedifa di mana aplikasi ini merupakan hilirisasi penelitian dari tim dari pendanaan Hibah Riset Kemanusiaan_LPDP dan Kemenristek.
SLB di Kabupaten Klaten terdiri dari 14 sekolah dengan muatan pembelajaran mitigasi bencana yang minim. Tim PKM UMS bersama dengan MKKS melakukan pelatihan dan edukasi mitigasi bencana kepada guru-guru SLB yang menyenangkan dengan sentuhan teknologi melalui pengenalan pembelajaran berbasis Virtual Reality.
Pembelajaran mitigasi bencana dengan berbasis Virtual Reality (VR) dikenalkan di SLB sebagai upaya membantu siswa penyandang disabilitas untuk siap secara individu jika bencana itu datang dan berdampak pada dirinya.
"VR dapat membawa siswa dalam pengalaman yang mendalam karena kemampuan VR dalam melampaui layar datar, mengajak siswa ke dunia virtual yang imersif," lanjut Irma Yuliana.
Pelatihan dan edukasi pembelajaran mitigasi bencana dengan Joyfull Learning menggunakan VR ini diberikan kepada guru-guru SLB terlebih dahulu dan selanjutnya guru-guru diminta untuk mengimplementasikan pembelajaran tersebut kepada siswa di sekolah masing-masing. VR yang digunakan dalam pelatihan ini menggunakan VR Box dengan materi-materi VR berupa bencana gempa bumi, bencana tanah longsor, bencana tsunami dan bencana banjir.