Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian UMS

Berita tentang Universitas Muhammadiyah Surakarta

Tim P2AD FK UMS Buat Aplikasi Monitoring untuk Tekan Resiko Kematian Ibu Hamil di Kecamatan Gatak

Diperbarui: 30 Juli 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas UMS

ums.ac.id, SURAKARTA -- Tingginya resiko kematian pada ibu hamil, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta (FK UMS) bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Gatak, berkoordinasi dalam formulasi pembuatan aplikasi untuk pengelolaan ibu hamil dan ibu hamil beresiko tinggi. Hal ini bertujuan untuk menekan jumlah kematian ibu terkait kehamilan beresiko di Kecamatan Gatak khususnya dan Kabupaten Sukoharjo pada umumnya.

Kegiatan yang merupakan program Pengabdian Masyarakat Persyarikatan/AUM/Desa Binaan (P2AD), ini melakukan rapat kordinasi perdana dan brainstorming pada Jum'at (26/7) lalu.

Kegiatan P2AD yang mengusung tema "Kader Kesehatan Cerdas Digital untuk Kecamatan Gatak Cepat Tanggap Masalah Ibu Hamil Beresiko Tinggi" ini dihadiri oleh Dr. dr. Yusuf Alam Romadhoni, M.Kes., Sp.KKLP., selaku ketua tim, dr. Yuni Prastyo Kurniati, Sp.PA., MM. Kes., Kepala Puskesmas Gatak, dr. Siti Sulastijah, MPH., Programer IT FK UMS Dedy Triwijaya, S.Kom., anggota mahasiswa Moch Tabriz Azenta dan Zahra Hayuna Fadhila, ketua program Buku Keseahatan Ibu dan Anak (KIA), bidan desa, dan kader kesehatan.

Yusuf Alam selaku ketua tim, menjelaskan topik yang menjadi pembahasan pada rapat kordinasi tersebut adalah target luaran berupa aplikasi digital yang memudahkan untuk pelaporan, koordinasi, monitoring, dan bantuan professional yang diperlukan untuk ibu hamil. Terutama seluruh desa di Kecamatan Gatak yang merupakan desa binaan FK UMS.

"Angka kematian ibu hamil di Kecamatan Gatak itukan lumayan dibandingkan daerah yang lain, kita mencoba analisis. Sebenarnya Kecamatan Gatak memiliki program satu ibu hamil satu kader kesehatan untuk pelaporan kepada bidan desa, hal ini membutuhkan waktu satu bulan. Sehingga kita buatkan aplikasi sederhana untuk memudahkan pelaporan tersebut," jelas Yusuf yang juga Wakil Dekan III FK UMS, Senin (29/7).

Yusuf juga menyebutkan hasil brainstorming pada rapat perdana membahas mengenai cara komunikasi dan pelaporan, sehingga ibu hamil yang beresiko tinggi dapat segera ditangani tanpa menunggu waktu yang lama.

"Dengan aplikasi itu harapannya datanya real time dan selalu bisa update, karena setiap ada perkembangan pemeriksaan ibu hamil langsung segera dilaporkan," harap Yusuf.

Selain itu, nantinya, aplikasi ini juga akan mencatat Hari Perkiraan Lahir (HPL) dari ibu-ibu hamil. Sehingga bidan desa mengetahui dan mempersiapkan proses lahiran ibu tersebut.

Pembuatan aplikasi ini akan dilakukan selama setahun mendatang, dengan prediksi lima kali pertemuan untuk mematangkan prototype. Serta adanya evaluasi saat aplikasi sudah berjalan dan digunakan.

"Kalau P2AD yang kita ajukan satu tahun, dan kita lewat kegiatan pembelajaran mahasiswa namanya blok reproduksi terjun ke masyarakat ikut membantu ibu kader mendatangi ibu hamil untuk memeriksa dan skrining mengenai status kehamilan mereka, apakah risiko biasa, sedang atau tinggi. Bila aplikasi tersebut selesai, bisa kita gunakan dan termasuk bagian dari pendampingan berkelanjutan selanjutnya walaupun program P2AD tersebut sudah selesai," ungkap Yusuf. (Eva/Humas)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline