Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian UMS

Berita tentang Universitas Muhammadiyah Surakarta

Dosen FKIP UMS Perkuat Kapasitas Guru SMP dan MTs Sukoharjo Lewat Pelatihan Reflektif

Diperbarui: 15 Mei 2023   13:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Humas UMS

ums.ac.id, PABELAN -- Tim Dosen Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) mengadakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas) melalui skema P2AD dengan Penguatan Kapasitas Guru (Teacher Agency) SMP dan MTS Sukoharjo Melalui Pelatihan Pengajaran Reflektif.

Tim pengabdian terdiri dari dosen FKIP UMS dan mahasiswa yang diketuai, Mauly Halwat Hikmat, S.Pd., M.Hum., Ph.D. Anggota tim lainnya, Aryati Prasetyarini, S.Pd., M.Pd., Nurhidayat, S.Pd., M.Pd., Agus Wijayanto, M.A., Ph.D., dan Dr. mujazin, S.Pd., M.A., Friendly Lucianna P, Lina Camelia, Miftah Alfitri, Fildzah tita, serta Auliya Nur Fajri.

Ketua Pengmas, Mauly Halwat Hikmat, menyampaikan beberapa analisis situasi yang terjadi pada guru saat ini, baik secara umum maupun khusus.

"Berdasarkan pengamatan kami,  pemahaman guru tentang pentingnya refleksi bagi guru dalam pembelajaran relatif kurang, demikian pula praktik refleksi jarang dilakukan secara terstruktur.  Refleksi yang dilakukan seringkali tidak berkesinambungan," paparnya, Minggu, (7/5).

Menurut dia, kepekaan guru terhadap identifikasi masalah dan penerapan solusi seringkali terjebak pada praktik dan pelaporan Penelitian Tindakan kelas yang umumnya hanya berhenti sebagai syarat administratif.

"Karena itu, pengabdian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran guru tentang pentingnya melakukan refleksi diri, meningkatkan kapasitas guru dalam melakukan refleksi kritis, dan meningkatkan self-agency guru sehingga menjadi guru yang mandiri dalam mengembangkan diri dan professional," tegas Mauly.

Pengabdian ini, lanjutnya, direncanakan dalan 2 tahun. Tahun pertama yaitu penguatan kemampuan refleksi diri dan tahun ke dua adalah penguatan guru terhadap pengetahuan dan keterampilan dalam menentukan  strategi pembelajaran yang tepat dan asesmen yang outentik.

"Guru  mengidentifikasi permasalahan yang ditemukan di kelas. Berdasarkan hal tersebut, mereka diharapkan mampu menyusun rencana tindak lanjut yang sesuai dengan akar permasalahan.  Dalam penyusunan rencana tindak lanjut ataupun solusi dari permasalahan tersebut guru akan diminta untuk mengaitkan dengan teori ataupun literatur yang ada sehingga pengetahuan guru juga akan meningkat," ujar Dosen FKIP UMS itu.

Hal ini, menurutnya, juga akan membantu guru untuk menyegarkan pengetahuan akademiknya dan mengaitkan antara teori dan praktiknya.

Mauly  menyampaikan pelatihan ini dilaksanakan dalam tiga tahap.

"Tahap pertama adalah persiapan untuk workshop, ke dua pelaksanaan workshop dan tahap ke tiga adalah praktik reflektif di sekolah dengan mekanisme guru mempresentasikan apa yang mereka pelajari tentang materi yang diberikan dalam lokakarya," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline