Lihat ke Halaman Asli

Terima Kasih Adik-adik Mahasiswa

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pagi ini rakyat Indonesia menyaksikan hasil perjuangan adik-adik mahasiswa melawan kenaikan harga BBM. Partai-partai politik besar bertaubat, membatalkan niatnya menaikkan harga BBM tanggal 1 April 2012.

Tinggallah isu kenaikan BBM 1 April menjadi April mop bagi SBY.

Masih melekat di benak kita pada awal tahun ini, mayoritas partai besar sepakat menaikkan harga BBM. Di dorong oleh Partai Demokrat dan kartel Setgab-nya, rencana kenaikan BBM 1 April sepertinya sudah pasti terjadi.

Entah karena apa, di awal 2012, Pemerintah menjilat ludahnya sendiri, dan meminta perubahan UU APBN 2012 yang disusunya, yang secara eksplisit melarang kenaikan harga BBM di tahun 2012. Kalau dikatakan alasan harga minyak dunia, mahasiswa pun sudah tahu bahwa harga minyak berpotensi naik tahun 2012. Ancaman serangan Israel atas Iran bukan hal yang baru, demikian pulan ancaman Iran melakukan blokade selat Hormuz.

Tidak ada hal baru, tidak ada angin tidak ada badai, tiba-tiba Pemerintah minta kenaikan harga BBM, dan relatif awalnya hampir semua Partai mendukung, atau tidak menolak.

PDI-P hingga detik-detik terakhir berkesan akan membiarkan kenaikan harga tersebut terjadi. Sekalipun banyak unsur PDI-P yang turun ke jalan menentang kenaikan BBM, namun banyak pula berita larangan bagi kader PDI-P untuk berdemo menentang kenaikan BBM.

PKS lebih tidak jelas lagi. Setengah jiwa mendukung Setgab, setengah jiwa ingin membela kepentingan rakyat. Sampai detik-detik terakhir, PKS masih terlihat mendukung alternatif kenaikan BBM tertunda, dengan solusi 20% 6 bulan, kemudian bergabung dengan alternatif Setgab, hingga akhirnya secara mengejutkan mengikuti tuntutan rakyat.

Diwarnai drama "kesalahan pernyataan" Ketua Faksi Demokrat Jafar Hafsah, yang menunjuk Aburizal Bakrie sebagai sumber ide kenaikan harga BBM, Golkar yang sempat galau, dan menggaungkan "Suara Golkar, Suara Rakyat", ternyata kembali pada kiblatnya: "Suara Golkar, Suara Demokrat".

Demo marak di berbagai kota di Indonesia. Demonstran mengawal Sidang Pleno DPR hingga di bubarkan oleh Polisi karena melewati batas jam demo yang diatur UU.

Setgab pun ternyat bergetar oleh suara rakyat, dan mengubah rencana kenaikan 1 April menjadi kenaikan diserahkan kepada Pemerintah. Setgab tidak mau ambil resiko ditinggalkan rakyat pada pemilu 2014, dan memilih melimpahkan seluruh tanggung-jawab pada SBY, yang tentunya tidak mencalonkan diri lagi. Bahasanya pun dibuat canggih, sehingga rakyat harus berfikir 10x untuk bisa memahami maksudnya.

Semua perubahan ini didorong oleh kekuatan lain dalam demokrasi Indonesia: Mahasiswa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline