Operasi Pembebasan MV Sinar Kudus adalah operasi komando gabungan TNI dengan proyeksi pasukan dalam jarak jauh. Operasi komando gagal karena drama pembajakan berakhir dengan pembayaran tebusan. Operasi ini tidak pernah di evaluasi oleh TNI, dan TNI belum melakukan persiapan memadai untuk kapabilitas menangani operasi sejenis. Karena itu tulisan ini dibuat.
Operasi ini merupakan salah satu Ancaman Aktual yang Gagal Ditangani TNI, sebagai akibat dari Panca Paria TNI.
Satgas Merah Putih Pulang
Evaluasi Operasi Pembebasan Sinar Kudus, Aib Komando TNI
oleh mudy
Keunggulan utama TNI saat ini adalah kepemilikan pasukan elit dan pasukan khusus dalam jumlah besar. Pasukan elit TNI dapat didaftarkan sebagai berikut:
- Kopassus
- Sandi Yudha Kopassus
- Sat-81 Gultor Kopassus
- Kostrad
- Tontaipur Kostrad
- Marinir
- Yontaifib Marinir
- Kopaska Marinir
- Denjaka Marinir
- Paskhas
- Denbravo 90 Paskhas
- Raider
HUT Kopassus (kompas.com)
Diantara pasukan elit tersebut delapan tergolong pasukan khusus:
- Kopassus
- Sandi Yudha Kopassus
- Sat-81 Gultor Kopassus
- Tontaipur Kostrad
- Yontaifib Marinir
- Kopaska Marinir
- Denjaka Marinir
- Denbravo 90 Paskhas
Kapabilitas pasukan khusus TNI selama 2 dekade terakhir sangat terpuruk. Pasukan khusus TNI dengan profil paling tinggi, Kopassus, sempat menduduki peringkat ke-3 pasukan khusus terbaik di dunia pada tahun 1981 sampai dengan 1998.
Peringkat tersebut diperoleh melalui 2 operasi yang cukup sukses:
- Operasi Pembebasan Sandera Pembajakan Pesawat Garuda Woyla Flight 206, tahun 1981.
- Operasi Pembebasan Sandera di Mapenduma, Irian Jaya, tahun 1996.
Setelah itu pasukan khusus TNI terpuruk tanpa prestasi, dengan sejumlah catatan yang tidak baik hingga hari ini. Salah satu kesempatan emas pasukan khusus TNI memperbaiki prestasinya adalah pada Operasi Pembebasan MV Sinar Kudus, namun alih-alih mencetak prestasi yang membanggakan operasi militer justru gagal. Dan kelanjutan dari kegagalan tersebut akhirnya mempermalukan seluruh pasukan khusus TNI hingga hari ini.
Dengan kegagalan memalukan di Somalia, serta berbagai keberhasilan pasukan khusus negara lain, seperti US, Inggris, Korea Selatan, Kolombia, Malaysia, Georgia, dan sebagainya, pasukan khusus TNI tidak lagi menjadi salah satu pasukan khusus terbaik di dunia.